Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam Andi Arief menyebutkan Indonesia kekurangan ahli di bidang kebencanaan.
Menurutnya, itu terjadi karena Indonesia belum menempatkan bidang kebencanaan sebagai salah satu prioritas dalam sebuah bidang ilmu. Padahal menurut dia, Indonesia seharusnya memiliki banyak ahli di bidang tersebut karena letak geografisnya yang rawan bencana.
"Ternyata memang kesalahan terbesar kita sebagai sebuah negara adalah bidang kebencanaan ini tidak kita prioritaskan sebuah bidang ilmu yang cukup penting, ya. Pahahal Cina saja dalam 20 tahun terakhir geolog dan erkeolognya yang dipersiapkan untuk menghadapi bencana di masa depan. Kalau bapak-ibu tidak percaya, bisa dicek orang yang betul-betul ahli gempa di Indonesia itu tidak lebih dari 10 orang,” ungkap Andi.
Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam Andi Arief menambahkan, ahli-ahli kegempaan itu rata-rata umurnya sudah berusia di atas 40 tahunan.
Bila dibandingkan dengan negara Asia yang rawan terkena bencana, posisi Indonesa masih sangat tertinggal. Ia mencontohkan, Jepang sudah membangun pusat riset kebencanaan sejak 1925. Sementara, Indonesia baru memulainya pasca peristiwa Tsunami Aceh.
Indonesia Krisis Ahli Kebencanaan
Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam Andi Arief menyebutkan Indonesia kekurangan ahli di bidang kebencanaan.

NASIONAL
Senin, 14 Jan 2013 12:15 WIB

bencana alam, indonesia, ahli
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai