Bagikan:

Enam Juta Petani Tembakau Terancam Kehilangan Pendapatan

KBR68H, Denpasar- Sekitar 6 juta petani tembakau di Indonesia terancam kehilangan sumber pendapatan.

NASIONAL

Jumat, 18 Jan 2013 09:29 WIB

Author

Muliarta

Enam Juta Petani Tembakau Terancam Kehilangan Pendapatan

petani, tembakau

KBR68H, Denpasar- Sekitar 6 juta petani tembakau di Indonesia terancam kehilangan sumber pendapatan. Hal ini menyusul pemberlakuan peraturan pemerintah (PP) tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Koordinator Koalisi Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK), A Zulvan Kurniawan mengatakan, pengaturan tata niaga terhadap tembakau itu berdampak langsung pada petani tembakau. Bahkan, Zulvan menuding ada skenario tersembunyi dari perusahaan rokok asing untuk mematikan industri rokok dalam negeri

"Skenarionya penguasaan pasar tembakau, ini dipakai dulu untuk menekan industri dalam negeri kita yang otomatis berdampak langsung pada petani, kalau tembakau hasil petani sudah tidak di beli oleh industri rokok kretek ini, petani yang menanam tembakau juga akan menyatakan menanam tembakau tidak laku, bagi mereka gampang mereka tinggal impor” ujar A Zulvan Kurniawan

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Peraturan Presiden tentang Pengamanan Produk Tembakau akhir tahun lalu. Dalam peraturan itu, produsen rokok harus mengemas sebanyak 20 batang rokok dalam satu bungkus. Selain itu, produsen rokok juga wajib menyertakan peringatan bahaya rokok sebanyak 40 persen di depan dan belakang kemasan.

Sementara itu, selama ini kebutuhan tembakau di Indonesia mencapai 250 ribu ton pertahun. Sedangkan, produksi tembakau dalam negeri hanya sekitar 180 ribu ton. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia mengimpor tembakau sebanyak 70 ribu ton.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending