Darmono: Ruang Gerak Djoko Tjandra Semakin Sempit

KBR68H, Jakarta - Kejaksaan Agung optimistis segera meringkus buron korupsi Bank Bali, Djoko Tjandra. Pasalnya, ruang gerak Djoko saat ini semakin sempit setelah Papua Nugini mencabut kewarganegaraanya.

Wakil Jaksa Agung, Darmono mengatakan, buronan yang merugikan negara hingga Rp 500 miliar itu tidak lagi bisa menggunakan paspornya untuk kabur ke negara lain, termasuk Singapura.

"Ini kan langkah kemajuan yang sangat signifikan. Jadi dengan dicabutnya paspor yang bersangkutan itu kan geraknya sangat terbatas. Karena dia masuk ke PNG nanti sudah ilegal nanti. Karena masuk ilegal, berarti pemerintah PNG sudah berhak melakukan penangkapan dan penahanan karena telah melakukan pelanggaran keimigrasian. (Bila di Siangpura, dia juga tidak bisa ke mana-mana pun lagi?) Tidak bisa ke mana-mana lagi. Karena dia ke Singapura itu menggunakan paspor PNG. Dengan putusan itu, berarti mempersempit gerak dari pada Djoko Tjandra," jelas Darmono.

Sebelumnya, Pemerintah Papua Nugini mencabut kewarganegaraan buron korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra. Wakil Jaksa Agung, Darmono mengatakan, pencabutan itu dilakukan karena Djoko terbukti memalsukan identitas diri saat mengajukan kewarganegaraan PNG. Dengan begitu, kata dia, pemerintah PNG bisa langsung mengekstradisi buronan yang merugikan negara hingga Rp 500 miliar itu.