KBR68H, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG memastikan badai tropis Sonamu sudah bergerak menjauh dari wilayah Indonesia.
Prakirawan BMKG Haryono mengatakan badai mulai bergerak ke arah barat dan utara mendekati Laut China Selatan dari Samarinda. Badai ini hanya dirasakan di bagian tengah dan timur Indonesia.
Dampak langsung yang akan dirasakan sebagian penduduk Indonesia adalah gelombang tinggi di perairan Bangka setinggi 3 meter.
"Badai
Sonamu tidak sampai ke Indonesia. Mereka bergerak ke barat terus ke
utara menuju Cina. Jadi semakin menjauhi kita," kata Haryono.
Prakirawan BMKG Haryono menambahkan Badai Tropis Sonamu mengakibatkan angin berhembus cukup besar di atas wilayah perairan Indonesia terutama di dekat garis Khatulistiwa. Umumnya angin bertiup dari arah Timur sampai Barat, dengan kecepatan angin berkisar antara 3 knot (5 kilometer/jam) sampai 25 knot (46 kilometer/jam).
Badai tropis Sonamu muncul Jumat pagi lalu tengah berada di Laut China Selatan, sekitar 980 km sebelah utara Samarinda. Badai berkekuatan 65 km/jam itu bergerak ke arah barat, dengan kecepatan gerak sekitar 30 km/jam.
Di Filipina, badai Sonamu menyebabkan satu orang tewas dan 500-an orang kehilangan tempat tinggal.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun US Navy dan Air Force Joint Typhoon Warning Centers menyebutkan, badai Sonamu akan melanda kawasan Malaysia pada 8 Januari mendatang.