KBR68H, Jakarta - Pemerintah akan bekerjasama dengan beberapa negara ASEAN untuk menyelidiki dugaan manipulasi rupiah akibat kebijakan nondeliverable forwards (NDF) di Singapura. NDF merupakan kontrak permainan nilai tukar mata uang.
Juru bicara Bank Indonesia Difi Johansyah menuturkan, selama ini pihaknya kesulitan untuk menyelidiki praktik spekulasi rupiah karena terbentur otoritas di negara tersebut.
"NDS itu muncul karena kebutuhan untuk heading. para pembeli saham kan butuh heading juga untuk mendapatkan dolar kembali pada saat dia melepaskan sahamnya. Namun seringkali dia tidak mendapatkan dolar di pasar saham dalam negeri. Ke depannya kita akan memperkuat perdagangan saham dalam negeri supaya para investor tidak tergantung pada NDF Singapura," ujarnya dalam perbincangan Sarapan Pagi KBR68H.
Sebelumnya tim Penyidik Internal Singapura menemukan praktik spekulasi sejumlah mata uang. NDF ini bisa dikatakan bentuk lain dari perlindungan terhadap transaksi yang memungkinkan investor menjadi spekulan mata uang di pasar negara berkembang. Mereka bisa menaikkan atau menurunkan mata uang tertentu sehingga menyulitkan negara asal mengontrol mata uangnya. Ekonom Drajad Wibowo menilai manipulasi rupiah di Singapura berdampak ke nilai tukar.
Atasi Dampak Buruk NDF, Pemerintah Perkuat Bursa Saham Nasional
Pemerintah akan bekerjasama dengan beberapa negara ASEAN untuk menyelidiki dugaan manipulasi rupiah akibat kebijakan nondeliverable forwards (NDF) di Singapura. NDF merupakan kontrak permainan nilai tukar mata uang.

NASIONAL
Kamis, 31 Jan 2013 11:37 WIB


bursa saham, indonesia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai