KBR - Polisi Turki menyerbu kantor-kantor media di seluruh negara itu hari Minggu (14/12) dan menangkap 24 pendukung pesaing Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Penyerbuan ini diperintahkan oleh Presiden Erdogan yang sehari sebelumnya bertekad untuk “menutup jaringan pengkhianat dan membuat mereka membayar pengkhianatan tersebut”. Penangkapan dilakukan terhadap pendukung ustad Fethullah Gulen yang mengasingkan diri ke Amerika sejak tahun 1999.
Erdogan, yang memenangkan pemilu presiden bulan Agustus lalu, menuduh Gulen merekayasa penyelidikan korupsi setahun lalu terhadap tokoh-tokoh kunci dalam lingkaran dekat Erdogan. Tiga menteri mengundurkan diri ketika itu, namun tuntutan-tuntutan itu kemudian dicabut. Gulen menyangkal berada di balik penyelidikan korupsi tersebut.
Diantara mereka yang ditangkap hari Minggu adalah Ekrem Dumanli, pemimpin redaksi “Zaman”, suratkabar paling terkenal di Turki. Dalam siaran langsung beberapa saluran televisi Turki dari lokasi penangkapan, Dumanli tampak mempelajari dokumen-dokumen polisi sebelum digiring keluar dari kantornya sementara para staf-nya bertepuk tangan.
Sewaktu polisi berupaya mengawalnya melewati demonstran jalanan menuju mobil yang akan membawanya, Dumanli mengatakan “biarkan mereka yang melakukan kejahatan ketakutan, karena kami tidak takut”.
Fethullah Gulen yang berusia 73 tahun adalah pemimpin spiritual gerakan Hizmet yang memiliki beberapa kantor media, sekolah dan pusat kebudayaan. Ia adalah salah seorang pendukung utama Erdogan sebelum mengecamnya karena rencana pemerintah menutup sekolah yang dipimpinnya.
Editor: Anto Sidharta
Presiden Turki Tangkapi Pendukung Pesaingnya
Polisi Turki menyerbu kantor-kantor media di seluruh negara itu hari Minggu (14/12) dan menangkap 24 pendukung pesaing Presiden Recep Tayyip Erdogan.

INTERNASIONAL
Senin, 15 Des 2014 06:58 WIB


Presiden Turki, Erdogan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai