Bagikan:

KJRI Sydney Belum Bisa Pastikan Ada Tidaknya WNI di Kafe yang Disandera

Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, Australia, masih belum bisa memastikan ada tidaknya warga Indonesia di dalam Kafe Lindt Chocolate di kawasan bisnis Martin Place, Sydney, yang kini disandesara kelompok bersenjata, Senin (15/12) pagi.

INTERNASIONAL

Senin, 15 Des 2014 10:46 WIB

Author

Anto Sidharta

KJRI Sydney Belum Bisa Pastikan Ada Tidaknya WNI di Kafe yang Disandera

KJRI Sydney, Sandera

KBR, Jakarta – Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, Australia, masih belum bisa memastikan ada tidaknya warga Indonesia di dalam Kafe Lindt Chocolate di kawasan bisnis Martin Place, Sydney, yang kini disandesara kelompok bersenjata, Senin (15/12) pagi.  Aksi penyanderaan mulai sekitar pukul 09.30 waktu setempat atau 05.30 WIB. .

Namun demikian, pihak KJRI mengaku sudah bekerja sama dengan aparat keamanan setempat untuk memastikan soal keberadaan WNI dalam café itu,

“Kami sudah kontak AFP (The Australian Federal Police, red.) dan NSW Police (New South Wales Police, red.) serta counter intelligence (konter intelijen) unit untuk perlindungan just in case (berjaga-jaga bila, red.) ada WNI. Kami sudah bertemu langsung dengan pihak berwenang,” ujar Konjen RI Sydney, Dr. Yayan Mulyana dalam rilis yang diterima Portalkbr, Senin (15/12).

Menurut Yayan, sekitar 4 orang bersenjata memasuki Lindt Chocolate Cafe di Martin Place, pusat bisnisCBD, dan menyandera sekitar 12 orang.  Semua sandera dipaksa memegang banner bertuliskan kalimat sahadat. Saat ini, kata dia, pihak berwenang sdg negosiasi dgn penyandera yang menuntut untuk berbicara dgn Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

Soal antisipasi keamanan WNI di Siydney, Yayan mengaku sudah mengingatkan warga Indonesia untuk lebih waspada.

“Kami sudah alert (ingatkan, red.) WNI di Sydney baik langsung maupun via media sosial dan kontak tokoh-tokoh agama dan masyarakat di Sydney,” jelas Yayan.
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending