Bagikan:

Ancaman Malaria di Afrika Lebih Dahsyat Dibanding Ebola

Upaya Afrika Barat mengatasi Ebola terhambat oleh kampanye melawan malaria. Penyakit Malaria yang dapat dicegah dan diobati itu diklaim telah menewaskan ribuan orang lebih banyak dibanding virus mematikan Ebola.

INTERNASIONAL

Senin, 29 Des 2014 10:53 WIB

Author

Eva Mazrieva

Ancaman Malaria di Afrika Lebih Dahsyat Dibanding Ebola

Ancaman Malaria, Ebola

KBR - Upaya Afrika Barat mengatasi Ebola terhambat oleh kampanye melawan malaria. Penyakit Malaria yang dapat dicegah dan diobati itu diklaim telah menewaskan ribuan orang lebih banyak dibanding virus mematikan Ebola.

Di Gueckedou, bagian dari negara Guinea, dokter-dokter mengatakan mereka harus  menghentikan tes darah  untuk mencari pasien Ebola dan melakukan pemeriksaan darah bagi penyakit malaria. Daerah itu dekat sebuah desa tempat Ebola pertama kali membunuh orang di hutan tropis Guinea tahun lalu.

Wakil Direktur “Malaria Initiative”, Dr. Bernard Nahlen mengatakan turunnya kasus malaria yang dilaporkan hingga 40 persen tahun ini bukan kabar baik. Menurutnya, penurunan kasus malaria itu karena orang takut pergi ke klinik-klinik kesehatan dan tidak mendapat perawatan malaria. Ia mengatakan adalah suatu kegagalan besar jika ada orang yang meninggal karena malaria di tengah wabah Ebola.

Separuh dari 12 juta penduduk Guinea tidak  punya jaminan kesehatan dan karenanya jumlah yang meninggal karena sakit tidak diketahui. Menurut “Nets for Life Africa” –LSM di New York yang menyediakan kelambu yang dicelup dengan insektisida guna mencegah nyamuk malaria – memperkirakan sekitar 15 ribu warga Guinea meninggal akibat malaria tahun 2013. Empat belas ribu diantaranya adalah balita. Sementara data WHO memperkirakan sekitar 1.600 orang di Guinea meninggal akibat Ebola.

Di Guinea, malaria adalah penyebab utama kematian balita dan penyebab kematian kedua bagi orang dewasa – setelah AIDS.

Meskipun Liberia mengalami penundaan bantuan dua juta kelambu untuk mencegah nyamuk malaria, “Doctors Without Borders” di Sierra Leone berinisiatif melakukan tindakan yang belum pernah diambil sebelumnya yaitu membagi-bagikan 1,5 juta obat-obatan antimalaria yang bisa digunakan untuk mencegah dan merawat malaria pada puncak musim penyakit tersebut.

Ebola dan malaria memiliki gejala serupa yaitu demam tinggi, pusing, sakit kepala dan nyeri otot.  Malaria disebabkan oleh nyamuk yang telah terinfeksi virus malaria. sementara Ebola ditularkan hanya lewat cairan tubuh penderita. (VOA)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending