KBR68H, - Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao meminta Perdana Menteri Australia Tony Abbot untuk menjelaskan aksi badan intelejen Australia, ASIS yang menggeledah kantor pengacara Bernard Collaery.
Bernard saat ini menjadi pengacara bagi Timor Leste dalam kasus gugatan perjanjian pengelolaan bersama minyak dan gas bersama Australia. Perjanjian tersebut bernilai 40 miliar dolar atau 470-an triliun rupiah.
Gugatan tersebut akan mulai disidangkan hari ini di Hague. Saat penggeledahan, Bernard tengah berada di Hague untuk menyiapkan sidang gugatan tersebut. Selain menggeledah kantor pengacara Bernard Collaery di Canberra, Pemerintah Australia juga menggeledah dan membatalkan pasport seorang bekas mata-mata mereka.
Sang Intel rencanaya bakal menjadi saksi kunci karena ia dianggap mengetahui banyak tentang aksi penyadapan pada 2004 silam. Perjanjian pengelolaan migas ini digugat karena badan intelejen Australia, ASIS menyadap ruang kabinet di Dili pada 2004 silam.
Operasi penyadapan dilakukan ASIS atas perintah bos badan intelejen tersebut David Irvine. Ia kini menjadi bos badan intelejen lokal, ASIO. (ABC)
Baca: Hubungan Indonesia-Australia Memburuk Pasca Penyadapan Terhadap SBY
Editor: Suryawijayanti
Intel Australia Geledah Kantor Pengacara Timor Leste
KBR68H, - Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao meminta Perdana Menteri Australia Tony Abbot untuk menjelaskan aksi badan intelejen Australia, ASIS yang menggeledah kantor pengacara Bernard Collaery.

INTERNASIONAL
Kamis, 05 Des 2013 08:47 WIB


Timor Leste, Bernard Collaery, Australia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai