Bagikan:

Demonstran Tuntut Pemilu Dini di Ukraina

KBR68H, Washington - Ratusan orang menghalangi jalan masuk ke gedung-gedung kabinet dan Bank Sentral di Kiev, sehari setelah 100 ribu lebih demonstran berkumpul di ibukota itu dalam demonstrasi besar-besaran.

INTERNASIONAL

Selasa, 03 Des 2013 08:22 WIB

Author

Zulfian Bakar

Demonstran Tuntut Pemilu Dini di Ukraina

demonstran, ukraina, pemilu dini

KBR68H, Washington - Ratusan orang menghalangi jalan masuk ke gedung-gedung kabinet dan Bank Sentral di Kiev, sehari setelah 100 ribu lebih demonstran berkumpul di ibukota itu dalam demonstrasi besar-besaran.

Dalam  konferensi pers hari Senin, pemimpin oposisi Ukraina, Arseniy Yatsenyuk mengatakan pemilu dini merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri kebuntuan itu.

“Bukan tuntutan oposisi untuk menyingkirkan pemerintah dan mempercepat pemilu presiden dan parlemen. Ini adalah kehendak rakyat Ukraina. Lihat di jalan-jalan. Demonstrasi yang terjadi kemarin adalah yang terbesar dalam sejarah Ukraina. Rakyat meminta keadilan, perubahan dan kita harus merombak seluruh sistem pemerintahan, mulai dari presiden,”katanya.

Demonstrasi-demonstrasi makin besar sejak 21 November  ketika Yanukovitch membatalkan rancangan kesepakatan perdagangan bebas dengan  Uni Eropa dengan mengatakan Ukraina harus melanjutkan hubungan eratnya dengan Russia.

Berbicara dari Jerman, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barosso hari Senin menghimbau kedua pihak untuk menahan diri.

 “Kami sudah menegaskan bahwa pemerintah Ukraina harus menghormati upaya kebebasan demokrasi dan hak rakyat untuk berdemonstrasi. Pada saat yang sama, kami minta kepada para demonstran untuk menahan diri, tentu saja ini karena banyak rakyat Ukraina melihat masa depan mereka di Eropa dan kecewa dengan hasil KTT Vilnius. Tapi kami berharap dialog akan berlanjut dan ketenangan akan dihormati sehingga kita bisa membahas isu-isu ini demi kebaikan Ukraina, bagi rakyat Ukraina, dan bagi kita semua di Eropa,”ujarnya.

Anggota-anggota parlemen dijadwalkan membahas situasi itu hari Selasa, termasuk tuntutan untuk menjatuhkan pemerintah dengan mosi tidak percaya.

Laporan-laporan baru mengatakan kesepakatan Uni Eropa-Ukraina mulai ambruk akhir Oktober ketika Russia menuntut Ukraina yang sedang mengalami kesulitan keuangan membayar lunas secepatnya tagihan gas alam hampir sebesar satu milyar dolar, atau menghadapi pemutusan pasokan gas sementara cuaca musim dingin melanda kawasan itu. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending