KBR68H - Pemerintah Burma resmi meminta maaf kepada para Biksu Buddha.
Ini menyusul bentrokan aparat keamanan setempat dengan para biksu. Kantor Berita AP mencatat ada 100 lebih biksu yang terluka dalam aksi demontrasi menentang pertambangan tembaga di pusat kota Mandalay 29 November lalu. Permintaan maaf itu dikatakan Juru Bicara Kantor Kepresidenan Burma, Hla Tun hari ini.
Sebelumnya dalam aksi demonstrasi itu, polisi menembakkan meriam air, gas air mata, dan bom gas untuk mengusir para biksu saat menduduki proyek tambang tembaga Letpadaung selama 11 hari. Perusahaan tambang diketahui memicu masalah sosial dan lingkungan hidup di kawasan tersebut. Terlebih perusahaan itu milik asing yang bekerjasama dengan perusahaan militer Burma. Para pengunjuk rasa mendesak proyek pertambangan tersebut dihentikan operasinya.