Bagikan:

Usaha Ciptakan Perdamaian di Republik Afrika Tengah

KBR - Koalisi internasional yang sedang berupaya menciptakan perdamaian di Republik Afrika Tengah, baru-baru ini mengadakan pertemuan di ibukota Bangui untuk menegaskan kembali tekad membantu mengakhiri krisis di negara itu.

INTERNASIONAL

Rabu, 26 Nov 2014 08:32 WIB

Author

VoA

Usaha Ciptakan Perdamaian di Republik Afrika Tengah

Republik Afrika Tengah

KBR - Koalisi internasional yang sedang berupaya menciptakan perdamaian di Republik Afrika Tengah, baru-baru ini mengadakan pertemuan di ibukota Bangui untuk menegaskan kembali tekad membantu mengakhiri krisis di negara itu.

Aksi kekerasan telah mencengkeram Republik Afrika Tengah sejak Desember 2012 ketika kelompok bersenjata Seleka – aliansi pemberontak Muslim – memulai pemberontakan untuk menggulingkan presiden Francoise Bozize dan merebut kekuasaan. Pelanggaran mengerikan yang mereka lakukan mendorong terbentuknya milisi yang umumnya beranggotakan warga Kristen – yang disebut Anti-Balaka – dan memicu meningkatnya aksi kekerasan antar kelompok.

Sejak saat itu serangan-serangan sektarian dan terhadap warga sipil, telah menghancurkan negara itu. Diperkirakan 2.600 warga Afrika Tengah tewas dan hampir satu dari 4,5 juta warga terpaksa mengungsi, banyak yang melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Amerika sangat mendukung kesimpulan pertemuan keenam Kelompok Kontak Internasional tentang Republik Afrika Tengah yang diselenggarakan 11 November lalu. Kelompok itu menekankan dukungan kuat masyarakat internasional bagi upaya penting yang sudah dilakukan oleh presiden transisi Catherine Samba-Panza dan timnya untuk mendorong transisi politik yang demokratis, inklusif dan damai di Republik Afrika Tengah, dan untuk memerintah demi kepentingan seluruh rakyat Republik Afrika Tengah.

Pernyataan Kelompok Kontak itu kembali menegaskan sikap universal menentang kekebalan hukum dan untuk memperoleh keadilan dan akuntabilitas terhadap pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.

Kesimpulan-kesimpulan kelompok itu menunjukkan konsensus yang luas tentang upaya menuju masa depan yang demokratis, toleran, makmur dan damai, yang diawali dengan upaya intensif pemerintah Republik Afrika Tengah – bersama mitra-mitra internasionalnya – untuk menyiapkan dialog nasional yang inklusif dalam beberapa bulan mendatang.

Sangat penting bagi pemerintah Republik Afrika Tengah untuk memastikan agar dialog ini mencakup seluruh kelompok masyarakat. Pemerintah juga harus menjangkau kelompok-kelompok bersenjata dan mulai menjangkau ke propinsi-propinsi pada tingkat akar rumput selambat-lambatnya 1 Desember.

Amerika mendesak pemerintah Republik Afrika Tengah untuk mengambil seluruh langkah yang diperlukan guna mempercepat terwujudnya pemilihan umum yang bebas, adil, kredibel dan inklusif, dan menanggapi permintaan kelompok-kelompok kontak agar masa transisi diperpanjang hingga 6 bulan.

Rakyat dan pemimpin Republik Afrika Tengah masih terus menghadapi tantangan-tantangan yang luar biasa, tetapi telah menunjukkan ketahanan dan tekad untuk maju demi masa depan yang lebih baik. Amerika akan menjadi mitra sejati untuk membantu Republik Afrika Tengah dalam perjuangan tersebut.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending