Sri Lanka memastikan sedikitnya lima orang tewas dan 33 lainnya hilang akibat tanah longsor pekan lalu di sebuah perkebunan teh, sementara pihak berwenang masih berupaya menentukan berapa sesungguhnya korban yang tertimbun.
Pusat Penanggulangan Bencana dalam laporan hari Minggu mengatakan jumlah korban itu bisa berubah karena tim penyelamat masih terus mencari korban yang tertimbun di perkebunan Koslanda – Badulla, sekitar 220 kilometer sebelah timur Kolombo.
Segera setelah terjadinya bencana hari Rabu, Pusat Penanggulangan Bencana itu mengatakan sedikitnya 250 orang hilang, tetapi jumlah itu kemudian berkurang karena disesuaikan dengan data polisi.
Sri Lanka merupakan salah satu penghasil teh terkenal di dunia. (VOA)
Editor: Antonius Eko