Bagikan:

Melalui Seni, Pelajar dan Mahasiswa Pakistan Belajar Toleransi

Sekitar 200-an pelajar dan mahasiswa di Distrik Swat, Pakistan, mengikuti kamp selama seminggu guna mempromosikan isu toleransi melalui seni. Hari ini (24/11) adalah hari terakhir kamp yang berlangsung sejak Rabu (17/11) pekan lalu di Mingora, salah satu

INTERNASIONAL

Senin, 24 Nov 2014 12:57 WIB

Author

Anto Sidharta

Melalui Seni, Pelajar dan Mahasiswa Pakistan Belajar Toleransi

Seni, Pelajar dan Mahasiswa, pakistan, Toleransi

KBR – Sekitar 200-an pelajar dan mahasiswa di Distrik Swat, Pakistan, mengikuti kamp selama seminggu guna mempromosikan isu toleransi melalui seni. Hari ini (24/11) adalah hari terakhir kamp yang berlangsung sejak Rabu (17/11) pekan lalu di Mingora, salah satu kota terbesar di distrik itu.

Kepala Bidang Visual and Performing Arts  di Islamabad Hunerkada College, Jamal Shah mengatakan, kamp bertujuan untuk mempromosikan toleransi, menghargai keberagaman, kebebasan berekspresi, sikap sukarela, perdamaian dan kebersamaan dalam masyarakat.

"Kamp yang diikuti pemuda dari berbagai daerah ini untuk membuat mereka memahami dampak dari intoleransi dan menghilangkan (ancaman itu) melalui berbagai disiplin ilmu seni," kata Shah.

Latihan yang diberikan, kata dia, membuat semua peserta, baik laki-laki dan perempuan, bisa bersikap soal isu-isu ini.

Rahmania Aman, salah satu pembina di kamp itu menjelaskan, dalam kamp peserta mempelajari soal kerumitan ukiran kayu. "Ukiran kayu swati itu unik dan mempelajarinya akan menjadi menambah keahlian saya," katanya kepada Express Tribune.

Beberapa siswa yang lebih muda, Sudais mengaku menyukai melukis. "Saya mencampurkan warna dan akan terus belajar melukis," katanya.

Sementara, di kelas musik dan teater juga penuh dengan peserta muda.

"Sejak kecil, saya telah menyukai seni peran dan mimpi saya telah menjadi kenyataan. Ketika saya mendengar kegiatan ini, saya datang ke sini. Dan kini, saya bagian dari tim aktor," kata siswa kelas 10, Mohammad Karim. Dia mengatakan seni peran telah meningkatkan kepercayaan dirinya menghadapi penonton.

Seniman dari Afghanistan juga menghadiri kamp ini dan membantu melatih para peserta.

"Melibatkan mereka dalam berbagai bentuk seni adalah cara terbaik untuk mewujudkan perdamaian di masyarakat,” kata Arbab Hamdullah, seorang seniman terkenal Afganistan. "Peserta akan memahami perdamaian dalam arti sebenarnya, dan (pemahaman) ini lebih lanjut akan mempromosikan isu toleransi." (tribune.com.pk)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending