KBR68H, Washington - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menghimbau para demonstran di Bangkok untuk tidak melanjutkan pemogokan massal yang diperkirakan dimulai hari Rabu (13/11) dan menghentikan demonstrasi jalanan yang melibatkan ribuan orang.
Demonstrasi berkobar baru-baru ini terkait RUU amnesti yang kontroversial bagi kejahatan yang terkait kemelut politik bertahun-tahun. Amnesti itu bisa diberlakukan kepada bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra dan tokoh-tokoh lain yang kontroversial.
RUU amnesti umum itu ditolak oleh Senat Thailand hari Senin, tetapi RUU itu bisa diajukan kembali dalam waktu 180 hari.
Para penentangnya mengatakan RUU itu terlalu jauh memberi amnesti bagi begitu banyak kejahatan, terutama pelanggaran kejahatan kejahatan terkait korupsi oleh bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra, kakak perdana menteri saat ini. Langkah tersebut bisa melapangkan jalan bagi Thaksin untuk kembali ke Thailand dari pengasingan berdasarkan kehendaknya sendiri.
Demonstrasi yang dipimpin oleh kelompok oposisi Partai Demokrat telah diikuti oleh berbagai kelompok pebisnis, universitas dan organisasi-organisasi sipil.
Pemerintahan Yingluck Shinawatra telah dianggap berjasa dalam mengawasi periode stabilitas politik sejak pelantikannya tahun 2011. (VOA)
Editor: Antonius Eko