Bagikan:

Perempuan Muslim Lebih Menderita Jadi Sasaran Islamophobia Dibanding Pria

KBR68H- Perempuan Muslim lebih banyak menjadi sasaran serangan Islamofobia dibanding pria , terutama jika mereka mengenakan niqab atau pakaian lain yang berhubungan dengan agama mereka.

INTERNASIONAL

Rabu, 20 Nov 2013 13:44 WIB

Perempuan Muslim Lebih Menderita Jadi Sasaran Islamophobia Dibanding Pria

Perempuan, Muslim, Islamophobia

KBR68H- Perempuan Muslim lebih banyak menjadi  sasaran serangan Islamofobia dibanding pria , terutama jika mereka mengenakan niqab atau pakaian lain yang berhubungan dengan agama mereka.

Kesimpulan itu merupakan hasil penelitan sebuah laporan bertajuk Maybe We Are Hated soal dampak serangan Islamophobia yang ditulis oleh Chris Allen, seorang dosen kebijakan sosial di Universitas Birmingham. 

Salah satu perempuan bernama Rachel, 28 tahun, mengaku pernah  ditabrak oleh seorang pria setelah ia memintanya untuk memindahkan mobilnya, yang dianggap menghalangi.  Dalam kasus lain,  empat kepala babi busuk ' ditempatkan di luar rumah,Shareefa , 33. Bahkan berulangkali dia dipanggil "Ninja", karena wajahnya yang tertutup.

"Saya takut untuk pergi keluar di jalan atau bahkan di sekitar rumah. Itu membuat saya berpikir untuk mengambil kelas bela diri untuk menghindari serangan dan melindungi anak-anak saya. Anda mulai menghubungkan segala sesuatu sebagai anti -Muslim,"kata Shareefa.

Allen mewawancarai 20 perempuan berusia antara 15 dan 52 tentang pengalaman mereka berhadapan dengan Islamophobia. Ada yang dijuluki" Mrs Osama bin Laden " hingga meminta mereka " kembali ke Afghanistan. Bahkan ada perempuan muslim dalam perjalanan pulang setelah mengantar anak-anaknya di sekolah , diikuti oleh seorang  perempuan yang meludahi wajahnya dan bertanya: "Mengapa kau terlihat begitu jelek. Mengapa kau menutupi wajah."

Sementara itu, Tell Mama, layanan hotline yang merekam kejahatan dan insiden Islamophobia , menemukan bahwa 58 % dari seluruh insiden yang terjadi pada April 2012- April 2013 korbannya adalah perempuan.  80 % dari kasus-kasus itu terkait  jilbab , niqab atau pakaian lain yang terkait dengan Islam .

Menurut Allen , beberapa perempuan mengatakan pengalaman dibenci itu membuat mereka tak betah berada di Inggris. 

"Mereka menyatakan tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, Anda tidak akan berada di sini , mereka membenci Anda. Ini seperti menambahkan bensin ke dalam api,"kata Allen. (theguardian)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending