Bagikan:

Jemaat Mega Church di Los Angeles Tak Percaya Adanya Tuhan

KBR68H, Washington - Kalau dilihat sepintas, pengunjung gereja besar yang disebut mega-church itu tampak biasa-biasa saja. Ratusan orang yang berada di dalamnya bergembira mendengar musik dan khutbah yang bersemangat.

INTERNASIONAL

Senin, 11 Nov 2013 11:05 WIB

Author

Karlina Amkas

Jemaat Mega Church di Los Angeles Tak Percaya Adanya Tuhan

jemaat gereja, atheis, los angeles

KBR68H, Washington - Kalau dilihat sepintas, pengunjung gereja besar yang disebut mega-church itu tampak biasa-biasa saja. Ratusan orang yang berada di dalamnya bergembira mendengar musik dan khutbah yang bersemangat. Kemudian ada saat-saat tenang ketika orang membaca dan merenung. Tapi satu-satunya yang tidak terdengar dalam gereja itu adalah disebutnya perkataan Tuhan.

Puluhan perkumpulan seperti itu diadakan di gereja-gereja besar dan diberi julukan “gereja besar kelompok atheis” oleh para pendukung dan pengecamnya. Kelompok-kelompok itu telah muncul di banyak bagian Amerika, meniru gerakan serupa di Inggris, yang didorong kegiatan media sosial dan dipelopori dua pelawak Inggris.

Upacara kebaktian pertama, yang diadakan di gereja atheis di kota Los Angeles, menarik lebih dari 400 pengunjung, yang sama-sama yakin akan kepercayaan mereka bahwa Tuhan tidak ada.

Perkumpulan yang sama diadakan di San Diego, Nashville, New York dan kota-kota lain di Amerika oleh orang-orang atheis yang berusaha mencari kawan-kawan baru tanpa harus mengikuti agama dan ritual tertentu.

Munculnya gerakan atheis ini cocok dengan studi-studi baru yang menunjukkan semakin banyak warga Amerika melepaskan diri dari kelompok agama apapun. Forum Pew tentang Agama dan Kehidupan Publik mengatakan tahun lalu 20 persen penduduk Amerika mengatakan tidak punya agama, naik dari 15 persen, lima tahun lalu. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending