Bagikan:

Eskalasi Kekerasan Meningkat, Irak Minta Bantuan Amerika

KBR68H, Washington - Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memohon bantuan lebih banyak dari Amerika untuk mengatasi meningkatnya kekerasan di negaranya.

INTERNASIONAL

Jumat, 01 Nov 2013 10:05 WIB

Author

Zulfian Bakar

kekerasan, irak, meningkat, bantuan amerika

KBR68H, Washington - Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memohon bantuan lebih banyak dari Amerika untuk mengatasi meningkatnya kekerasan di negaranya.

Hari Kamis Maliki bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel dan pejabat-pejabat teras lainnya di Washington.Mereka membahas situasi politik dan keamanan di Irak dan cara-cara meningkatkan kerjasama strategis bilateral.

Sebelumnya, dalam pidato di Washington, pemimpin Irak itu mengatakan perang melawan organisasi seperti al-Qaida di Irak dan Front al-Nusra menghalangi pemerintahnya untuk bergerak ke depan dalam isu-isu lainnya.

Sementara pemerintah Irak menyalahkan sebagian besar masalahnya pada terorisme, kalangan analis mengatakan negara itu menghadapi lebih banyak masalah selain terorisme.

Kekerasan itu umumnya bersifat sektarian, kata mereka, dan dipicu oleh banyak faktor yang rumit, termasuk kebuntuan politik di Baghdad dan merembesnya aktivitas al-Qaida dari konflik di Suriah.

Maliki sekali lagi mengecil-ngecilkan faktor-faktor itu hari Kamis. Dia mengatakan ia datang ke Washington untuk mengkonsolidasikan strategi kontra-terorisme bersama dengan sekutu yang “sama-sama mengalami pertumpahan darah dalam memerangi teroris di Irak.”

Maliki sebelumnya menekankan perlunya peningkatan bantuan pertahanan udara dan militer lainnya bagi Irak.Ia memperingatkan bahwa al-Qaida manfaatkan pertentangan sektarian untuk melakukan kampanye teroris.

Hari Jumat Maliki akan berbicara dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih, dimana dia diperkirakan akan minta bantuan lebih banyak untuk memperbaiki kemampuan militer Irak.

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan pengiriman pesawat jet tempur F-16 ke Irak akan berlangsung sesuai rencana akhir tahun depan, meskipun terjadi penundaan sebelumnya. Irak baru-baru ini memberi panjar 650 juta dolar untuk pembelian pesawat-pesawat itu. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending