KBR68H - Sebuah dokumen yang dibocorkan oleh bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden menunjukkan bahwa mata-mata Australia berusaha menyadap hubungan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka juga mengincar pembicaraan ibu negara, serta sejumlah menteri senior.
Dokumen itu menyebut presiden dan sembilan orang terdekatnya menjadi sasaran penyadapan, termasuk Wakil Presiden Boediono. Nama lainnya yang diincar adalah para menteri yang kemungkinan menjadi kandidat dalam pilpres tahun depan.
Sebelumnya, juga beredar dokumen yang menunjukkan bahwa Australia berusaha memata-matai Indonesia dan negara lain. Temuan ini mengundang kemarahan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, yang mengancam akan meninjau ulang sejumlah kerjasama penting, seperti penanganan penyelundupan manusia dan terorisme.
Dokumen yang bocor itu berupa slide presentasi, yang ditandai sangat rahasia, dari Departemen Pertahanan Australia dan Direktorat Sandi dan Pertahanan (DSD). Mereka berusaha menyadap semua hubungan telepon genggam.
Salah satu slidenya berjudul ‘hasil sadapan Presiden Indonesia’ bertanggal Agutus 2009. Mata-mata Australia berusaha mendengar hubungan telepon SBY dan istri yang menggunakan Nokia E90. Tindakan serupa juga dilakukan terhadap BlackBerry Bold 9000 milik Wapres Boediono.
Nama lain yang juga diawasi adalah Dino Patti Djalal, yang saat itu menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri. Dino baru saja mundur sebagai Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat dan ikut dalam persaingan menjadi presiden dari Partai Demokrat.
Tokoh lain yang diawasi adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang kemungkinan besar mencari calon presiden dari Partai Amanat Nasional (PAN). Saat disadap, Hatta masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Nama lain yang ikut diawasi adalah:
Jusuf Kalla, bekas wakil presiden yang menjadi kandidat capres dari Partai Golkar pada 2009.
Sri Mulyani Indrawati, yang saat itu menjadi menteri keuangan. Sejak 2010, Sri Mulyani menjadi direktur pelaksana di Bank Dunia.
Andi Mallarangeng, yang ketika disadap menjadi juru bicara kepresidenan. Kemudian ditunjuk sebagai menteri pemuda dan olah raga. Dia mengundurkan diri karena kasus korupsi.
Sofyan Djalil, yang digambarkan sebagai orang kepercayaan SBY. Pada saat disadap, dia menjadi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
Widodo Adi Sucipto, bekas panglima TNI dan saat disadap menjabat sebagai Menkopolhukam.
Sebelumnya, pemimpin Jerman, Brasil dan Meksiko menjadi korban menyadapan lima negara, yaitu Amerika Serikat, Inggis, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Ketiga negara korban menyadapan itu sudah mengajukan protes ke Amerika Serikat. (theguardian)