Bagikan:

Ulama Malaysia: Reaksi pada Acara

Ulama di Malaysia menganggap reaksi masyarakat terhadap acara

INTERNASIONAL

Kamis, 23 Okt 2014 14:52 WIB

Author

Anto Sidharta

Ulama Malaysia: Reaksi pada Acara

Ulama Malaysia, Menyentuh Anjing

KBR – Ulama di Malaysia menganggap reaksi masyarakat terhadap acara “Saya Mau Menyentuh Anjing” pada akhir pekan lalu, Minggu (19/10) di Selangor sangat emosional dan berlebihan.

Menurut bekas mufti Perlis, Profesor Datuk Dr Mohd Asri Zainul Abidin, reaksi berupa ancaman kematian pada penggagas kegiatan itu telah memperburuk situasi. Sebab, kata dia, sebenarnya peristiwa itu menjadi tantangan bagi otoritas keagamaan dalam menyikapi modernisasi kaum Muslim di Malaysia.

"Ini adalah masalah pada beberapa Muslim, bagaimana kita berurusan dengan lanskap modernisasi? Kita tidak bisa mengelolanya seolah kita datang dari zaman kegelapan. Kita harus menangani perubahan di era modern ini secara matang," kata Mohd Asri Zainul.

Ia pun menolak klaim dari beberapa ulama yang menyatakan, kegiatan itu akan mendorong seks pranikah dan menghina Islam.

"Orang-orang terlalu emosional, padahal sebenarnya ini adalah masalah kecil dan bisa diselesaikan dengan mudah," ujarnya.

Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) tengah menyelidiki penyelenggaraan acara itu. Lembaga ini menganggap, acara itu seharusnya tidak dilakukan karena melanggar ajaran Mazhab Shafie yang menyebut anjing adalah najis.

Sementara, dosen di International Islamic University Malaysia (UIA), Dr Maszlee Malik menyatakan, pemuda Muslim kini tidak lagi membatasi diri dengan aliran Shafie. Namun membuka diri untuk berbagai cabang aliran Islam yang ada di seluruh dunia.

"Pemuda Muslim sekarang juga mempelajari ajaran Islam melalui buku-buku, media dan internet. Mereka tahu bahwa fatwa ulama dari mazhab Maliki tidak memandang anjing sebagai najis dan tidak melarang (manusia) menyentuh anjing," kata Maszlee.

Ada empat madzhab di kalangan umat Islam Sunni yakni: Maliki, Hanbali, Hanafi dan Shafie. Semua mazhab itu diterima di umat Islam dari kalangan Sunni. Namun, umat Muslim di  Malaysia secara tradisional mengikuti aliran mazhab Shafie, yang memiliki pandangan lebih ketat soal anjing. (The Malaysian Insider)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending