Bagikan:

Tak Tahu Nasib Anaknya, Ayah Seorang Wartawan Sandera ISIS Meninggal

Paul (80 tahun), ayah Jurnalis asal Inggris, John Cantlie yang masih disandera Negara Islam (ISIS) meninggal di Rumah Sakit Umum Southampton, Inggris. Sebelum meninggal, dari tempat tidur rumah sakit, Paul membuat video mengharukan yang berisi permohonan

INTERNASIONAL

Rabu, 22 Okt 2014 08:58 WIB

Author

Anto Sidharta

Tak Tahu Nasib Anaknya, Ayah Seorang Wartawan Sandera ISIS Meninggal

Wartawan Sandera ISIS

KBR -  Paul (80 tahun), ayah Jurnalis asal Inggris, John Cantlie yang masih disandera Negara Islam (ISIS) meninggal di Rumah Sakit Umum Southampton, Inggris. Sebelum meninggal, dari tempat tidur rumah sakit, Paul membuat video mengharukan yang berisi permohonan pembebasan putranya yang diculik sejak November 2012 lalu.

Keluarga Paul menyatakan, Paul Cantlie meninggal dengan damai pada 16 Oktober lalu. Hal ini diungkap putri Paul, Jessica dalam sebuah pernyataan untuk publik.

"Ini menjadi kesedihan kami yang amat sangat, kami mengumumkan bahwa Paul Cantlie, ayah dari Jessica, Toby dan John Henry, dan suami dari Carol, meninggal di pagi hari Kamis 16 Oktober akibat komplikasi pneumonia (radang paru-paru),” tulis pernyataan itu.

Setelah kematian Paul, pihak keluarga mengaku mencoba menghubungi John Cantlie sebelum mempublikasikan berita duka itu, namun upaya itu gagal.  Dalam pernyataan itu mengungkap, Paul meninggal tanpa mengetahui apakah penculik anaknya menerima video yang ia buat.

"Beban ini terasa sangat berat dalam beberapa hari terakhir ini, seperti halnya upaya yang kita butuhkan untuk memberitahukan John bahwa ayahnya, yang begitu ia cintai telah tiada,” tulis pernyataan itu.

John Cantlie (43) adalah wartawan lepas yang bekerja untuk sejumlah media termasuk Sunday Telegraph dan Sunday Times. Ia diculik saat bertugas di Suriah utara pada bulan November 2012.

Sedikit informasi yang diketahui tentangnya. Pihak keluarga khawatir John akan mengalami nasib buruk seperti wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff dan pekerja bantuan Inggris, David Haines yang dipenggal kepalanya oleh ISIS. (telegraph)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending