Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kehilangan seorang stafnya yang diduga kuat terjangkit virus Ebola di Liberia. Perempuan asal Liberia itu bekerja sebagai staf misi perdamaian selama hampir 10 tahun, sejak PBB hadir di Liberia untuk membantu proses perdamaian pasca perang saudara.
PBB menyatakan, perempuan sakit sejak 20 September dan meninggal Senin (29/9) lalu. Namun juru bicara PBB menolak memberi keterangan lebih rinci.
Kabar ini muncul di tengah upaya PBB mencegah penyebaran Ebola di Afrika Barat, termasuk mengirim tenaga ahli ke wilayah itu. Kepala misi darurat Ebola, Anthony Banbury sudah ada di Afrika Barat pekan ini.
Ebola telah menewaskan 3000 orang dari 6000 kasus. Liberia menjadi negara yang paling parah diikuti Sierra Leone dan Guinea. (ny times)