Pemerintah Jerman akhirnya menghapus uang kuliah di seluruh universitas. Lower Saxony menjadi daerah terakhir yang menerapkan kebijakan itu. Artinya, semua perguruan tinggi di sana tak memungut biaya kepada mahasiswanya, termasuk para mahasiswa dari luar negeri.
Dorothee Stapelfeldt, senator di Hamburg, mengatakan, penerapan uang kuliah adalah bentuk ketidakadilan sosial. Hamburg sudah menghapus aturan uang kuliah itu sejak 2012.
“Kami mendorong para pemuda dari kelompok tak mampu untuk meneruskan ke perguruan tinggi. Ini menjadi tugas inti dari para politisi untuk memastikan bahwa semua remaja bisa mendapat pendidikan berkualitas tinggi dan gratis di Jerman,” tambahnya.
Universitas di Jerman diizinkan untuk memungut uang kuliah pada 2006. Saat itu pemerintah menilai bahwa penerapan uang kuliah yang ringan tak mengganggu komitmen negara itu menyediakan pendidikan tinggi bagi semua warganya.
Sebagian besar universitas menerapkan biaya kuliah yang sangat ringan, sebesar Rp 16 juta per tahun. Namun akhirnya pemerintah mengubah kebijakan itu setelah berjalan delapan tahun.
Wakil Presiden Universitas Hamburg Holger Fischer mengakui, kebijakan ini bakal mengganggu upaya universitas untuk memperbaiki kualitas pengajar dan infrastruktur. Namun ini menjadi kabar baik bagi para mahasiswa. (dazeddigital)