KBR - Presiden Israel Reuven Rivlin mengakui negaranya bersalah atas insiden Kafr Qasim pada 1956 lalu saat polisi perbatasan Israel menewaskan 49 penduduk sipil. Rivlin menyatakan hal itu saat hadir dalam peringatan tragedi tersebut. Dia juga merupakan presiden Israel pertama yang hadir dalam acara itu.
Saat itu sejumlah polisi menembak mati warga Arab di perbatasan yang baru pulang kerja pada malam hari. Mereka tak mengetahui Israel menerapkan aturan jam malam akibat konflik dengan Mesir. Meski sejumlah polisi sudah dihukum atas penembakan itu, namun sebagian dari mereka bebas sebelum masa tahanannya berakhir. (bbc)
Editor: Antonius Eko