Bagikan:

ISIS Rilis Surat yang Diduga dari Wartawan AS yang Dipenggal

Kelompok milisi Negara Islam atau ISIS di Irak merilis surat yang diduga ditulis oleh jurnalis Amerika Serikat, Steven Sotloff untuk ibunya.

INTERNASIONAL

Senin, 13 Okt 2014 11:16 WIB

Author

Anto Sidharta

ISIS Rilis Surat yang Diduga dari Wartawan AS yang Dipenggal

ISIS, Wartawan AS yang Dipenggal, Steven

KBR - Kelompok milisi Negara Islam atau ISIS di Irak merilis surat yang diduga ditulis oleh jurnalis Amerika Serikat, Steven Sotloff untuk ibunya.

Sebelumnya, Ibu Sotloff, Shirley Sotloff, merilis sebuah video pada 27 Agustus yang isinya memohon ISIS untuk melepaskan anaknya.

ISIS mengklaim Sotloff menulis surat itu sebelum kelompok itu memenggal kepalanya. Video pemenggalan Steven dipublikasikan pada 2 September 2014 lalu. Sotloff adalah sandera berkebangsaan Amerika Serikat kedua yang dibunuh ISIS, setelah mereka membunuh James Foley.

Surat yang diduga dituois Sotloff kepada ibunya kini ditampilkan dalam edisi keempat majalah berbahasa Inggris milik ISIS, yang dikenal sebagai Dabiq. 

Surat itu berbunyi:


“Untuk Ibu, saya tidak punya banyak waktu dan mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan ini lagi, jadi saya ingin bicara langsung pada inti masalahnya.

Video publik dari Ibu baru-baru ini yang memohon kepada mereka untuk tidak membunuhku telah mereka terima. Namun, hal itu tidak cukup untuk menyelamatkan saya. Meskipun saya sudah diberitahu bahwa kampanye udara di Irak telah dihentikan, yang membuat saya bernafas lega dan bersyukur kepada Tuhan, saya percaya itu sepertinya tidak cukup Bu. Karena keputusan Obama baru-baru ini dengan menerbangkan pesawat mata-mata atas Suriah di wilayah udara ISIS hanya semakin memperparah dan membuat marah para penculik saya.

Hal ini jelas karena Pemerintah AS kembali mengintervensi urusan Negara Islam. Bagi seorang jurnalis seperti saya, mereka tahu hal ini. Saya sudah berulang kali mengatakan kepada mereka ini, tapi seperti yang mereka selalu katakan, bisakah serangan udara AS membedakan antara mereka yang bersenjata dan mereka yang tidak bersenjata? Mereka tidak bisa.

Memohon Khilafah untuk menyelamatkan hidup saya tidak akan membantu salah satu dari kami, seperti halnya penilaian Obama berikutnya. Ketika Anda dan dunia nampak dalam video baru-baru ini, pesannya adalah hidup saya tergantung pada keputusan Obama berikutnya.

Ibu, tolong jangan biarkan Obama membunuhku. Jangan biarkan dia melakukan  pembunuhan lagi. Apa yang tidak dimengerti pemerintah kita? Jangan terlibat dalam urusan internal dan eksternal ISIS. Biarkan mereka berperang untuk dirinya sendiri.

Ibu masih dapat menyelamatkan hidup saya, seperti keluarga teman satu sel saya sebelumnya yang saya yakin Ibu sudah temui. Menekan pemerintah untuk tidak melibatkan diri urusan orang-orang ini. Pada saat kebijakan Obama dijalankan, ini bisa menjadi hal terbaik yang Ibu dengar dari saya. Jangan biarkan hal itu terjadi. Berjuang untuk saya. Aku mencintaimu.

-Kegagalan Perang Salib”. 



Media Vocativ mengklaim, isi surat yang bernada pro-ISIS dan keanehan dari bahasa di surat itu, kemungkinan surat itu ditulis atau diedit oleh anggota IS sesuai keinginan mereka.




   

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending