KBR – Pemerintah Amerika Serikat mengatakan masih menentang larangan perjalanan dari Afrika Barat, sebagai negara pusat epidemi virus Ebola.
Menurut Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, larangan perjalanan akan mendorong orang-orang untuk berbohong tentang informasi catatan perjalanan mereka.
Pernyataan hari Kamis (16/10) waktu setempat itu diungkap pada saat pejabat tinggi kesehatan AS membahas upaya penanganan Ebola di hadapan sebuah panel Kongres Amerika di Washington.
Kepala Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC), Dr Thomas Frieden, mengkhawatikan, penyebaran virus Ebola di Afrika Barat akan menimbulkan ancaman jangka panjang bagi sistem layanan kesehatan AS.
Ia mengatakan ancaman Ebola sebaiknya diatasi dengan memperkuat sistem layanan kesehatan dan pelatihan bagi penyedia layanan kesehatan.
Dr. Frieden mengakui belum ada vaksin yang efektif bagi penyakit ini. Namun ia tetap yakin Ebola tidak menjadi ancaman kesehatan publik yang signifikan di Amerika.
Sebelumnya, seorang laki-laki warga Liberia meninggal akibat Ebola pekan lalu di Dallas, dan dua perawatnya kini terinfeksi virus itu. Kepala Petugas Klinis Rumah Sakit Texas Health Resources, Dr Daniel Varga mengatakan, pihak otoritas kesehatan negara bagian Texas "membuat kesalahan" dalam penanganan kasus ini. Ia mengatakan karyawannya "sangat menyesalkan" kesalahan-kesalahan yang telah terjadi. (VOA)
Editor: Anto Sidharta
Ebola Tidak Bikin AS Larang Perjalanan dari Afrika Barat
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan masih menentang larangan perjalanan dari Afrika Barat, sebagai negara pusat epidemi virus Ebola.

INTERNASIONAL
Jumat, 17 Okt 2014 08:25 WIB


Ebola, AS, Afrika Barat
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai