Bagikan:

PM Israel: Sanksi Ekonomi kepada Iran Jangan Dilonggarkan

KBR68H, Washington - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin meyakinkan rakyat Israel bahwa posisinya terkait pembicaraan damai Iran dan Timur Tengah belum berubah.

INTERNASIONAL

Selasa, 08 Okt 2013 07:59 WIB

Author

Eva Mazrieva

PM Israel: Sanksi Ekonomi kepada Iran Jangan Dilonggarkan

PM Israel, sanski ekonomi, Iran

KBR68H, Washington - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin meyakinkan rakyat Israel bahwa posisinya terkait pembicaraan damai Iran dan Timur Tengah belum berubah. Netanyahu menyampaikan pidato publiknya yang pertama sejak kembali dari serangkaian pertemuan dengan para pemimpin dunia di PBB.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa masyarakat internasional harus memperkuat dan bukannya melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran sampai Iran sepenuhnya mengakhiri program senjata nuklirnya.

Netanyahu mengatakan pemerintahnya siap mengupayakan solusi diplomatik dengan Iran, tapi dengan syarat  untuk melucuti seluruh kemampuan Iran membuat senjata nuklir. Dengan kata lain, tambahnya, tidak ada sentrifugal, tidak ada pengayaan uranium atau tidak ada reaktor plutonium.

Pemerintah Iran mengatakan nuklirnya hanya bertujuan damai. Iran mendesak masyarakat internasional untuk melonggarkan sanksi-sanksi sebagai imbalan atas pengawasan internasional atas program nuklirnya.

Presiden Iran yang baru Hassan Rouhani mengatakan kepada sidang majelis umum PBB dua minggu lalu bahwa tidak ada tempat bagi senjata nuklir dalam strategi keamanan dan pertahanan negaranya. Ia mendesak para pemimpin dunia untuk melawan apa yang disebutnya tekanan kelompok penghasut perang.

Netanyahu dalam lawatannya ke PBB bertemu dengan Presiden Obama yang memberitahu  bahwa pemerintah Amerika ingin melihat tindakan-tindakan nyata Iran sebelum mempertimbangkan pencabutan sanksi-sanksi.

Netanyahu juga ingin mengurangi keprihatinan diantara kelompok sayap kanan Israel dan para anggota koalisi pemerintahannya mengenai perundingan damai Timur Tengah, yang diam-diam dimulai kembali beberapa bulan lalu setelah desakan diplomatik oleh pejabat Amerika.

Netanyahu mengatakan agar proses sekarang ini benar-benar bisa sukses, Israel harus mendengar dari pemimpin Palestina bahwa Palestina mengakui hak orang-orang Yahudi memiliki negara sendiri. Netanyahu menambahkan bahwa pengaturan keamanan yang kuat harus disepakati dan Palestina harus melepaskan tuntutan kembalinya  beberapa juta pengungsi dan keturunan mereka ke kampung halaman mereka di kawasan Israel.

Palestina dan pendukung mereka mengatakan hambatan utama bagi perdamaian adalah berlanjutnya pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan penahanan ribuan orang yang dianggap tahanan politik.

Para analis Israel mengatakan komentar Netanyahu tampaknya akan membuat senang  pihak konservatif Israel yang telah menyampaikan keprihatinan bahwa ia akan membuat banyak konsesi dalam perundingan sekarang ini.

Pidato itu disampaikan empat tahun setelah Netanyahu untuk pertama kalinya secara terbuka menyampaikan dukungan  bagi solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dalam pidato di tempat yang sama. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending