Bagikan:

Penutupan Pemerintahan Federal di Amerika Bisa Menguntungkan Indonesia

KBR68H, Jakarta - Analis ekonomi menilai insiden tutupnya pemerintahan Amerika Serikat bisa berdampak positif terhadap perekonomian negera berkembang seperti Indonesia.

INTERNASIONAL

Rabu, 02 Okt 2013 08:00 WIB

Penutupan Pemerintahan Federal di Amerika Bisa Menguntungkan Indonesia

government shutdown, amerika, rupiah, dolar

KBR68H, Jakarta - Analis ekonomi menilai insiden tutupnya pemerintahan Amerika Serikat bisa berdampak positif terhadap perekonomian negera berkembang seperti Indonesia. Pengamat Ekonomi dari INDEF, Enny Sri Hartati mengatakan momentum ini diprediksi dapat melemahkan nilai dolar sehingga menaikkan apresiasi terhadap rupiah. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan surplus neraca perdagangan agar usaha penguatan rupiah bisa maksimal.

"Secara sendirinya dia (dolar) akan mengalami pelemahan. Bukan rupiahnya menguat tapi dolarnya yang melemah terhadap rupiah. Ini akan membantu apresiasi rupiah. Tapi ini kan masih faktor eksternal. Nah faktor internal kita tetap dari kinerja neraca perdagangan. Kalau kinerja neraca perdagangan kita tetap defisit maka apresiasi itu juga tidak terlalu signifikan," jelas Enny saat dihubungi KBR68H, Selasa (1/10)

Kemarin, Pemerintah Amerika Serikat mulai menutup sebagian besar instansinya setelah Parlemen yang dipimpin oleh Partai Republik menolak untuk menyetujui anggaran pemerintahan tahun depan. Dampaknya, lebih dari 700 ribu pekerja pemerintahan akan menjalani cuti tanpa dibayar dan belum ada kejelasan soal garansi pembayaran gaji mereka nantinya.

Partai Republik dan Demokrat tidak menemukan kesepakatan setelah sepekan memperdebatkan masalah anggaran Obamacare. Program ini adalah sistem kesehatan yang diajukan Obama.
Pihak legislatif tidak menyetujui anggaran baru, yang isinya antara lain menaikkan batas utang pemerintah sehingga bisa menjalankan negara. Saat ini, kas pemerintah AS menipis karena tidak diperbolehkan menambah utang, untuk menjalankan sejumlah program baru Presiden Barack Obama.

Keputusan Kongres itu diambil setelah Presiden Barack Obama menolak permintaan Partai Republik agar pemerintah menunda sistem baru jaminan kesehatan di bawah naungan UU Perawatan Kesehatan yang baru itu selama setahun. Akibatnya, Barack Obama memutuskan merumahkan tanpa bayaran sekitar 1 juta pekerja, menutup taman nasional, dan mengulur-ulur proyek penelitian medis gara-gara kehabisan biaya operasional.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending