KBR68H, Washington - Penuntutan agresif yang dilakukan pemerintahan Obama atas bocoran informasi dan upayanya untuk mengendalikan informasi menjadi ancaman bagi kebebasan pers dan demokrasi, menurut Komite untuk Melindungi Wartawan .
Sebuah laporan yang dirilis hari Kamis oleh organisasi penjaga media yang berbasis di New York itu mengatakan tindakan Presiden Barack Obama telah bertentangan tajam dengan janjinya mengenai transparansi dan pemerintahan yang terbuka.
Bekas redaktur eksekutif Washington Post Leonard Downie, penulis laporan itu, mengatakan “pejabat dan pegawai pemerintah semakin takut berbicara dengan pers” karena meningkatnya pengamatan dengan cermat atas bocoran rahasia.
Dia mengatakan enam pegawai pemerintah dan dua kontraktor telah menjadi sasaran penuntutan berdasarkan Undang-Undang Spionase 1917 atas tuduhan mereka membocorkan informasi rahasia kepada pers . Downie mengatakan ini adalah penggunaan menakutkan sebuah undang-undang yang digunakan “hanya dalam tiga kasus sebelumnya dalam sembilan dekade terakhir.”
Para pejabat Gedung Putih yang diwawancarai untuk laporan itu menentang keras digambarkan sebagai penentang kebebasan pers. “Gagasan bahwa orang agar tutup mulut dan tidak membocorkan informasi kepada wartawan tidak sesuai fakta,” kata jurubicara Gedung Putih Jay Carney kepada Downie. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
Pejabat Pemerintah Amerika Semakin Takut Berbicara kepada Jurnalis
KBR68H, Washington - Penuntutan agresif yang dilakukan pemerintahan Obama atas bocoran informasi dan upayanya untuk mengendalikan informasi menjadi ancaman bagi kebebasan pers dan demokrasi, menurut Komite untuk Melindungi Wartawan .

INTERNASIONAL
Jumat, 11 Okt 2013 08:15 WIB


kebijakan obama, mengancam pers, transparansi, amerika
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai