Bagikan:

Operasi Kelamin Gagal, Pria Ini Memilih Suntik Mati

KBR68H- Pria transeksual asal Belgia, Nathan Verhelst memilih mengakhiri hidupnya dengan eutanasia setelah operasi ganti kelamin yang dijalaninya gagal.

INTERNASIONAL

Rabu, 02 Okt 2013 11:22 WIB

Operasi Kelamin Gagal, Pria Ini Memilih Suntik Mati

eutanasia, suntik mati, transeksual, belgia, Nathan Verhelst

KBR68H- Pria transeksual asal Belgia, Nathan Verhelst memilih mengakhiri hidupnya dengan eutanasia setelah operasi ganti kelamin  yang dijalaninya gagal. Verhelst  meninggal kemarin sore setelah diizinkan menyudahi hidupnya atas dasar penderitaan psikologis yang tak tertahankan. Verhelst meninggal setelah mendapatkan suntikan mematikan oleh dokter yang tahun lalu juga mengakhiri kehidupan pasien kembar tuli.

Lahir dengan kelamin perempuan, Nathan yang bernama asli Nancy, memulai proses transformasi menjadi seorang pria dengan terapi hormon pada 2009,diikuti dengan mastektomi dan akhirnya operasi untuk membuat penis pada tahun lalu. Tapi prosedur itu tidak berjalan sesuai rencana .

"Saya siap untuk merayakan kelahiran baru. Tapi ketika saya melihat di cermin, saya  merasa jijik dengan diriku sendiri. Payudara baru saya tidak sesuai harapan dan penis ini menolak tubuh saya. Saya tidak ingin menjadi monster,"ujarnya sesaat sebelum kematiannya.
 
Keluarganya mengetahui keputusan Verhelst melalui surat perpisahan. Keputusannya itu muncul di tengah perdebatan sengit terhadap eutanasia di Belgia , di mana jumlah kematian akibat praktek kontroversial melonjak hingga 25 persen pada tahun lalu. Pada 2002 Belgia menjadi negara kedua di dunia , setelah Belanda yang melegalkan euthanasia .

Sejak saat itu, semakin banyak orang memilih untuk mati menggunakan metode ini. Pada 2012, 1.432 orang diizinkan meminta suntik mati. 

Pedoman yang ditetapkan oleh parlemen negara itu berarti pasien yang ingin mengakhiri hidup mereka sendiri harus dalam keadaan sadar. Syarat untuk mendapatkan suntik mati, pasien berada di bawah  tekanan fisik atau psikologis nyeri yang konstan dan tak tertahankan yang dihasilkan dari kecelakaan atau penyakit tak bisa disembuhkan.(Dailymail) 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending