Bagikan:

Malala: Saya Bukan Boneka Barat

KBR68H- Aktivis remaja, Malala Yousafzai memukul balik klaim bahwa ia telah menjadi sosok yang terlalu Barat. Remaja yang menjadi kandidat peraih Nobel Perdamaian itu bersikeras bangga menjadi Pakistan.

INTERNASIONAL

Senin, 14 Okt 2013 12:31 WIB

Malala: Saya Bukan Boneka Barat

Aktivis remaja, Malala Yousafzai, pakistan, taliban

 KBR68H- Aktivis remaja, Malala Yousafzai memukul balik klaim bahwa ia telah menjadi sosok yang terlalu Barat. Remaja yang menjadi kandidat peraih Nobel Perdamaian itu bersikeras bangga menjadi Pakistan .

Pelajar berusia 16 tahun yang ditembak oleh Taliban karena memperjuangkan hak perempuan atas pendidikan , mengklaim mendapatkan dukungan rakyat Pakistan  dan menegaskan keinginannya untuk memasuki dunia politik.
 
" Ayah saya mengatakan bahwa pendidikan bukanlah Timur atau Barat. Pendidikan adalah pendidikan: itu adalah hak setiap orang. Rakyat Pakistan telah mendukung saya. Mereka tidak menganggap saya sebagai Barat. Saya seorang putri Pakistan dan saya bangga menjadi orang Pakistan,"ujarnya.

"Ketika saya ditembak,  pada hari berikutnya , orang-orang mengangkat spanduk 'Aku Malala '. Mereka tidak mengatakan 'Aku Taliban'. Mereka mendukung saya dan mereka mendorong saya untuk bergerak maju dan melanjutkan kampanye untuk pendidikan anak perempuan,"tambahnya.

Malala ditembak di kepala pada 9 Oktober tahun lalu karena keberaniannya menentang Taliban. Dia diterbangkan ke Inggris untuk mendapatkan perawatan. Setelah pulih, Malala melanjutkan pendidikannya di Inggris.  Dia baru saja memenangkan penghargaan tertinggi HAM Sakharov dari Parlemen Eropa. Lewat penghargaan ini, Malala sejajar ikon anti-apartheid Afrika Selatan Nelson Mandela, bekas Sekjen PBB Kofi Annan, dan pemimpin demokrasi Burma Aung San Suu Kyi.

"Saya ingin terjun ke politik dan saya ingin menjadi pemimpin,  membawa perubahan di Pakistan. Saya ingin menjadi seorang politisi di Pakistan karena saya tidak ingin menjadi seorang politisi di negara yang sudah maju,"pungkasnya.(tribune.com.pk) 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending