KBR68H - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Dalam Negeri Gideon Saar sepakat membangun 1.500 rumah baru di Yerusalem timur. Kesepakatan ini dibuat tidak lama setelah Israel membebaskan 26 tahanan Palestina.
Sementara Palestina dengan tegas menentang kesepakatan ini. Mereka menilai pembangunan pemukiman lanjutan ini bakal merintani perdamaian kedua negara. Pada Agustus lalu, Israel mengumumkan rencana untuk membangun ribuan rumah baru di Yerusalem timur.
Sebelumnya, Israel memicu kemarahan pemerintah Amerika Serikat karena mengumumkan pembangunan pemukimanan di Ramat Shlomo. Israel merebut Jerusalem timur selama Perang Enam Hari pada 1967. Namun, masyarakat internasional tidak pernah mengaku pencaplokan wilayah tersebut. (channelnewsasia.com)
Editor: Antonius Eko