KBR68H- Perusahaan rokok terbesar Korea Selatan telah berjanji menarik iklan rokok bergambar monyet menyusul tuduhan rasisme.Poster rasis tersebut menampilkan gambar monyet sebagai reporter dengan kata-kata "Afrika datang".
Perusahaan KT & G mengatakan rokok baru ini mengandung tembakau Afrika dipanggang dan dikeringkan secara tradisional. Bungkus rokok itu berisi gambar monyet yang tengah mengeringkan tembakau.
"Kami sangat tersinggung oleh iklan KT&G yang memalukan itu dan menghina karena menggunakan gambar yang mengejek. Mengejek Afrika untuk menjual satu produk yang menyebabkan kematian dan penyakit tidak dapat diterima dan kami tidak akan membiarkan eksploitasi Afrika oleh perusahaan-perusahaan rokok," kata Aliansi Pengawasan Tembakau Afrika yang menyerukan penarikan iklan. Menurut Aliansi, iklan tersebut tidak sensitif budaya.
Iklan-iklan itu telah dipajang di toko di seluruh negeri. Seorang juru bicara perusahaan KT & G mengatakan akan menarik iklan pada bulan ini. Perusahaan menyesalkan kontroversi yang muncul dan ingin menghilangkan kekhawatiran rasisme.
"Kami benar-benar tidak berniat untuk menyinggung siapa pun dan memilih monyet karena mereka adalah hewan yang menyenangkan dan mengingatkan orang tentangAfrika. Karena produk ini mengandung daun yang dihasilkan oleh gaya tradisional Afrika , kami hanya mencoba untuk mengadopsi gambar yang melambangkan sifat Afrika , " katanya. (BBC)
Iklan Monyet Jadi Reporter, Perusahaan Rokok Korsel Dituduh Rasis
KBR68H- Perusahaan rokok terbesar Korea Selatan telah berjanji menarik iklan rokok bergambar monyet menyusul tuduhan rasisme.Poster rasis tersebut menampilkan gambar monyet sebagai reporter dengan kata-kata "Afrika datang".

INTERNASIONAL
Kamis, 24 Okt 2013 11:04 WIB


monyet, rokok, rasis, korsel
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai