Bagikan:

Video ISIS Tunjukkan Pemenggalan Wartawan Amerika Sotloff

Kelompok ekstremis ISIS telah merilis sebuah video yang tampaknya menunjukkan pemenggalan tawanan kedua, wartawan Amerika Steven Sotloff. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan pejabat sedang memeriksa keabsahan video itu.

INTERNASIONAL

Rabu, 03 Sep 2014 07:57 WIB

Author

Yoni Puspadi

Video ISIS Tunjukkan Pemenggalan Wartawan Amerika Sotloff

isis, irak

Kelompok ekstremis ISIS telah merilis sebuah video yang tampaknya menunjukkan pemenggalan tawanan kedua, wartawan Amerika Steven Sotloff. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan pejabat sedang memeriksa keabsahan video itu. 


Gambar-gambar itu menyusul video yang dirilis ISIS yang memperlihatkan pemenggalan secara brutal wartawan Amerika Jim Foley bulan lalu.


Dalam video terbaru itu, pembunuhnya menyebut nama Presiden Amerika Barack Obama dengan mengatakan kematian Sotloff adalah pembalasan atas serangan-serangan udara Amerika terhadap kelompok militan tersebut.


Militan itu mengatakan, “seperti halnya misil Amerika menyerang warga kami, pisau kami akan terus memenggal leher warga Amerika.”


Anggota Kongres dari Partai Republik Ed Royce dan anggota Kongres dari Partai Demokrat Eliot Engel mengutuk pembunuhan itu dan menghimbau pembentukan sebuah koalisi internasional untuk mengalahkan kelompok ekstremis itu.


Engel memperingatkan “jika kita tidak mengambil tindakan dan mengalahkan ISIS, mereka akan menyerang negara-negara di seluruh dunia.”


Amerika telah melancarkan serangan-serangan udara terhadap ISIS yang dikoordinasikan dengan pemerintah Irak sejak awal Agustus.


Sotloff ditawan di Suriah bulan Agustus 2013, sekitar setahun setelah Foley ditawan. Ia bekerja untuk majalah Time dan Foreign Policy.


Ia terakhir kali tampak dalam video pemenggalan Foley, yang menurut militan Sunni itu dilancarkan sebagai pembalasan atas serangan-serangan Amerika terhadap kelompok itu di Irak.


Bulan lalu, ibu Sotloff, Shirley mengajukan permohonan langsung kepada pemimpin kelompok ekstremis itu, Abu Bakr al-Baghdadi agar membebaskan putranya. (VOA) 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending