Setelah sempat ragu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya mengumumkan strateginya ntuk menghadapi kelompok ISIS, Kamis (11/9) pagi WIB.
Barack Obama pernah berjanji untuk mengakhiri keterlibatan AS di dua perang, namun setelah enam tahun memerintah dan lebih dari dua tahun setelah AS menarik tentaranya dari Irak, dia mengumumkan akan membuka front baru menghadapi kelompok militan Islam.
Selama tiga tahun terakhir, Obama sudah melakukan segala cara untuk menghindari keterlibatan AS di Timur Tengah. Namun kini, Obama menyatakan akan memulai serangan udara yang sistematis untuk memerangi kelompok ISIS.
Dia menegaskan, akan terus memburu kelompok teroris tak hanya di Irak, namun di semua tempat termasuk Suriah.
“Dengan terbentuknya pemerintahan baru di Irak, dan setelah berkonsultasi dengan sekutu di luar negeri dan anggota kongres, saya umumkan bahwa AS akan memimpin pasukan koalisi untuk menghadapi kelompok teroris,” tegas Obama
"Itu berarti, saya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap ISIS di Suriah serta Irak. Ini adalah prinsip inti kepresidenan saya: jika Anda mengancam Amerika, Anda akan mengetahui bahwa tidak ada tempat yang aman.”
Obama juga mengumumkan bahwa sebanyak 475 penasihat militer AS akan pergi ke Irak sehingga total jumlah mereka di negara itu akan menjadi 1.700 orang.
Hasil polling menunjukkan, publik AS mendukung keputusan Obama ini. Lebih dari 70 persen mendukung serangan udara terhadap ISIS menyusul pemenggalan dua wartawan AS. (telegraph)