Badan intelejen Papua Nugini tengah menyelidiki sejumlah orang dan perusahaan yang dituding memiliki hubungan dengan organisasi teroris di Timur Tengah.
Perdana Menteri Peter O’Neill mengatakan, orang-orang itu diduga mendanai aksi kelompok teroris itu. Namun tak ditemukan bukti adanya aksi teror yang mengancam warga PNG.
Harian Post Courier memuat laporan yang menyebut adanya satu keluarga, yang memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris di Timur Tengah, telah menginvestasikan dana hingga jutaan dolar di PNG.
Koran itu menyebut, keluarga itu adalah warga Australia dan berinvestasi di sektor perkayuan, pelayanan keamanan dan pertanian.
“Kami tengah menyelidiki dugaan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan di negara ini berkaitan dengan pendanaan gerakan radikal di Timur Tengah. Kami tak akan mentolerir orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme,” kata Peter O’Neill.
O’Neill sudah memerintahkan ditingkatkannya pengamanan dalam negeri menjelang pertemuan internasional yang bakal dihadiri sejumlah kepala negara.
O’Neill menambahkan, PNG telah menjalin kerjasama dengan negara lain untuk merespon dugaan ini, namun Komisi Tinggi Australia mengaku tak ada warganya di PNG yang punya kaitan dengan terorisme. (theguardian)