Rumah sakit militer Sulaymaniah, Irak mendapat penjagaan ketat menyusul dirawatnya seorang anggota Negara Islam (IS) Horr Jaffer. Pria berusia 23 tahun asal Chechnya adalah pelaku bom bunuh diri yang ditangkap di kota Jalula.
Dia berusaha menyerang tempat pemeriksaan Kurdi dengan mengendarai mobil berisi bom. Empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Dia berhasil ditangkap saat akan melarikan diri.
Jaffer mengaku bergabung dengan IS di Suriah setelah ayah, ibu dan enam anggota keluarganya terbunuh di negara itu. Dia pindah dari Chechnya ke Pakistan sebelum pergi ke Suriah.
“Saya ingin menjadi martir. Saya mengambil keputusan ini setelah mereka membunuh keluarga saya,” kata Horr Jaffer dalam bahasa Rusia.
Dia menambahkan, Suriah penuh dengan anggota IS, yang terus berdatangan dari seluruh dunia.
“Banyak orang asing di sana. Ada yang berasal dari Inggris. Mereka juga datang dari negara-negara Asia, Eropa dan Amerika,” tambahnya.
Horr Jaffer mengaku banyak bergaul dengan orang-orang itu, namun dia sering tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Dia menambahkan, tak terlalu mengikuti doktrin IS. Tujuan Jaffer hanya membalas dendam kematian keluarganya.
Seperti banyak pemerintahan di Barat, Inggris mulai khawatir dengan tingginya jumlah anak muda yang pergi di Suriah dan Irak. Bafle Talabani, pria kelahiran Inggris yang mendirikan kelompok anti teroris Kurdi, mengatakan, jika IS tak bisa dicegah, mereka akan menyerang Barat.
Dia mendesak negara-negara Barat menyediakan senjata untuk tentara Kurdi atau mengizinkan mereka membeli senjata. (sky news)