KBR68H, Washington - Dua partai politik utama Kamboja mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan seusai pertemuan antara Perdana Menteri Hun Sen dan pemimpin oposisi Sam Rainsy.
Kedua pihak akan membentuk komite reformasi pemilu untuk menjamin bahwa berbagai demonstrasi di masa depan akan berlangsung damai. Tetapi kedua pihak masih belum sepakat mengenai tuntutan oposisi untuk penyelidikan independen mengenai pemilu yang disengketakan itu.
Oposisi Kamboja mengatakan mereka tetap berkeras akan memboikot sidang pembukaan parlemen tanggal 23 September, yang berpotensi menunda pembentukan pemerintahan baru jika sebelum itu tidak dicapai solusi politik.
Seusai pertemuan itu, Sam Rainsy menjanjikan para pendukungnya ia tidak akan mengkhianati kehendak mereka dalam perundingan dengan pemerintah.
Pertemuan hari Selasa disertai demonstrasi damai kelompok oposisi yang diikuti lebih dari 10.000 orang di ibukota Kamboja.
Hari Minggu, demonstran berpawai di Phnom Penh dan bentrok dengan polisi yang bersenjatakan gas air mata, granat asap dan meriam air. Para aktivis HAM mengatakan satu orang tertembak mati disebuah jalan layang menuju Taman Kebebasan, dimana sekitar 20.000 aktivis oposisi telah berkumpul untuk mendengar pidato Rainsy. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
PM Hun Sen dan Sam Rainsy Capai Kata Sepakat
KBR68H, Washington - Dua partai politik utama Kamboja mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan seusai pertemuan antara Perdana Menteri Hun Sen dan pemimpin oposisi Sam Rainsy.

INTERNASIONAL
Rabu, 18 Sep 2013 07:26 WIB


hun sen, sam rainsy, kamboja, pemilu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai