KBR68H, Washington - Pihak berwenang mempertanyakan bagaimana seorang kontraktor militer Amerika - yang berlatar belakang masalah kekerasan dan jiwa - bisa mendapat izin memasuki markas Angkatan Laut Amerika di Washington dimana ia menewaskan 12 orang hari Senin sebelum ditembak mati polisi.
Polisi mengatakan mereka tidak menemukan motif dibalik penembakan membabi buta oleh Aaron Alexis, usia 34 tahun, di kompleks Washington Navy Yard. Mereka juga mengatakan tidak menemukan bukti kaitan dengan teroris internasional, ataupun motif politik dan keagamaan atas tindakannya itu.
Alexis mendapat ijin memasuki markas itu meski pernah berurusan dengan polisi karena dua aksi kekerasan terkait senjata api, dan ia pernah dipecat dari pasukan cadangan Angkatan Laut Amerika dua tahun lalu karena serangkaian isu perilaku buruk.
“Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya Alexis mempunyai akses sah untuk masuk ke Navy Yard karena bekerja sebagai karyawan kontrak dan ia menggunakan tanda masuk yang remi untuk masuk ke gedung itu,” kata Valerie Parlave, Kepala Kantor FBI Washington.
Sejumlah laporan berita mengatakan pihak penyidik mendapati Alexis menderita paranoia, kesulitan tidur dan mendengar suara-suara di benaknya. Ia sebelumnya dirawat oleh Kantor Urusan Veteran sejak Agustus karena masalah kejiwaannya itu.
Selasa pagi, sejumlah senator Amerika mengenang para korban dengan doa dan pengheningan cipta. Kemudian, di Tugu Angkatan Laut dekat gedung Kongres, Menteri Pertahanan Chuck Hagel, Kepala Staf Gabungan Militer Martin Dempsey, Walikota Washington Vincent Gray dan pejabat-pejabat senior lainnya meletakkan karangan bunga sebagai penghormatan bagi para korban yang ditembak mati. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi
Penembakan di Washington Tidak Terkait Jaringan Teroris
KBR68H, Washington - Pihak berwenang mempertanyakan bagaimana seorang kontraktor militer Amerika - yang berlatar belakang masalah kekerasan dan jiwa - bisa mendapat izin memasuki markas Angkatan Laut Amerika di Washington dimana ia menewaskan 12 orang har

INTERNASIONAL
Rabu, 18 Sep 2013 07:31 WIB


navy yard, washington, penembakan, teroris
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai