KBR68H - Kelompok Pemberontak Suriah menolak hasil perundingan antara Amerika Serikat dengan Rusia tentang pemusnahan senjata kimia di negara yang sedang dilanda konflik.
Pemimpin pemberontak, Selim Idriss mengatakan tak bisa menerima secuil pun hasil perundingan tersebut. Dia mengungkapkan tak peduli dengan hasil perundingan tersebut dan memilih perlawanan senjata sampai pemerintahan yang dipimpin Bashar al Assad runtuh.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Rusia menyepakati proposal untuk menghancurkan sisa senjata kimia di Suriah. Kesepakatan ini diambil Sabtu, setelah pertemuan maraton selama tiga hari antara Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Sementara itu, PBB mengumumkan hasil investigasi tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, pekan depan. Konflik di Suriah terjadi sejak Maret 2011. PBB mencatat 100 ribu orang tewas dalam konflik. (AFP/straitstimes)
Editor: Antonius Eko