Bagikan:

Dokter Perempuan di Pakistan Jadi Idaman Pria

KBR68H- Di Pakistan, menikah dengan seorang dokter adalah impian setiap pria. Dokter perempuan dianggap sebagai perpaduan ideal dari perempuan pekerja plus ibu rumah tangga. Namun, faktanya ketika sudah menikah banyak perempuan yang meninggalkan profesiny

INTERNASIONAL

Kamis, 19 Sep 2013 16:04 WIB

Dokter Perempuan di Pakistan Jadi Idaman Pria

Dokter, Perempuan, Pakistan

KBR68H- Di Pakistan, menikah dengan seorang dokter adalah impian setiap pria. Dokter perempuan dianggap sebagai perpaduan ideal dari perempuan pekerja plus ibu rumah tangga. Namun, faktanya ketika sudah menikah banyak perempuan yang meninggalkan profesinya sebagai dokter karena fokus mengurus rumah tangga.

"Mereka datang ke sini, sangat antusias, tapi begitu mereka menikah, entah bagaimana sesuatu terjadi. Mungkin tekanan keluarga atau mertua,"ujar Noreen Farooq, Direktur Urusan Mahasiswa di FMH College.

Henna Pervaiz, misalnya, mahasiswa kedokteran berprestasi dari King Edward Medical College di Lahore, salah satu perguruan tinggi medis terbaik di Pakistan.  Namun kehidupannya sekarang  disibukkan mengurus anak-anaknya dibanding membaca buku-buku kedokteran.

"Ketika saya pergi ke rumah sakit untuk general check up atau membawa anak-anak saya ke sana, saya selalu ingin tetap di rumah sakit, tak pulang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saya ingin mengurus pasien, praktek kedoktera,"ujar Pervaiz.

Kasus Pervaiz juga banyak dialami oleh perempuan lain di Pakistan. Mereka memilih jurusan kedokteran hanya demi mengejar gelar sarjana, namun kemudian tak dipraktekkan.
 
Berkualitas dokter perempuan mengakhiri karir mereka prematur - dan pada tingkat yang mengkhawatirkan . Ini adalah kisah yang telah diulang di hampir setiap rumah tangga di Pakistan. Saat ini, perempuan juga mendominasi kampus-kampus kedokteran dengan komposisi 70-30. Ini berarti Pakistan kemungkinan akan kehilangan hingga 70 persen tenaga dokter setelah menikah. (channesnewaasia) 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending