VOA, Washington - Walikota kota Ferguson, James Knowles menegaskan tak ada perpecahan ras di wilayahnya. Kota itu dilanda bentrok selama 10 hari setelah terjadinya penembakan fatal terhadap seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata oleh seorang polisi kulit putih.
Walikota mengatakan kepada jaringan televisi Amerika, MSNBC hari bahwa kota berpenduduk 22 ribu orang di negara bagian Missouri telah menjadi “contoh bagi kawasan itu” karena berubah dari mayoritas berpenduduk putih menjadi mayoritas kulit hitam.
Komentar tersebut keluar setelah malam ketiga yang rusuh di jalan-jalan Ferguson, yang sudah mengalami demonstrasi sejak seorang petugas polisi menewaskan Michael Brown usia 18 tahun tanggal 9 Agustus.
Penembakan itu memicu tuduhan diskriminasi sistematis terhadap minoritas dan perdebatan nasional mengenai ras di Amerika.
Sebuah jajak pendapat yang diadakan selama akhir pekan dan dirilis hari Senin oleh Pusat Riset Pew yang berkantor pusat di Washington menunjukkan 80 % warga Amerika keturunan Afrika yakin kematian Brown mengangkat isu-isu penting mengenai ras dibandingkan dengan 37 % mengenai kulit putih. (VOA)
Editor: Antonius Eko