Bagikan:

Ukraina Tolak Seruan Gencatan Senjata Kelompok Separatis

Seorang juru bicara militer Ukraina hari Minggu menolak seruan kelompok separatis pro-Rusia untuk melakukan gencatan senjata, sementara pertempuran terus berlanjut di Ukraina Timur.

INTERNASIONAL

Senin, 11 Agus 2014 07:54 WIB

Author

Eva Mazrieva

Ukraina Tolak Seruan Gencatan Senjata Kelompok Separatis

ukraina, krimea, rusia

VOA, Washington - Seorang juru bicara militer Ukraina hari Minggu menolak seruan kelompok separatis pro-Rusia untuk melakukan gencatan senjata, sementara pertempuran terus berlanjut di Ukraina Timur. 


Sehari sebelumnya kelompok separatis mengatakan mereka siap melakukan gencatan senjata guna mencegah bencana kemanusiaan di Ukraina Timur. Tetapi juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko menolak seruan itu dan menghimbau kelompok separatis untuk mengibarkan bendera putih dan meletakkan senjata. 


Kelompok separatis menolak himbauan itu dan mengatakan gencatan senjata apa pun harus dilakukan oleh kedua pihak dan pemerintah Ukraina tidak dapat mencapai kesepakatan sehingga perundingan gencatan apa pun tidak berguna. 


Militer Ukraina terus menekan kelompok separatis di benteng-benteng pertahanan mereka di Donetsk dan Luhanks. Warga Donetsk melaporkan terjadinya penembakan dengan artileri hari Minggu dan pertempuran hebat juga dilaporkan terjadi di Luhansk.


Rusia meningkatkan kehadiran pasukannya di perbatasan dengan Ukraina dan Selasa lalu menawarkan mengirim konvoi bantuan ke Ukraina Timur di bawah pengawasan Komisi Palang Merah Internasional. Tapi usul Rusia ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Rusia akan menginvasi Ukraina berkedok misi kemanusiaan. 


Duta Besar Amerika Untuk PBB Samantha Power hari Jumat mengatakan intervensi Rusia lebih jauh di Ukraina,termasuk dengan bantuan kemanusiaan, akan dianggap sebagai invasi.  Ia juga mengatakan bantuan militer lintas-perbatasan Rusia kepada kelompok separatis itu telah meningkat pesat dalam beberapa pekan ini.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkeras bahwa menyediakan bantuan kemanusiaan ke Ukraina Timur itu penting, tidak dapat ditunda dan berada di bawah pengawasan Presiden Vladimir Putin. Lavrov mengatakan telah membahas hal itu selama beberapa hari ini dengan mitra-mitranya di Ukraina, Amerika, Inggris dan Palang Merah Internasional. 


Menurut Departemen Luar Negeri Amerika, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan kepada Lavrov bahwa cara terbaik untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina adalah lewat organisasi-organisasi kemanusiaan yang sudah berada di sana.  Kerry mengatakan kepada Lavrov, Rusia seharusnya tidak ikut melakukan intervensi di Ukraina berkedok konvoi kemanusiaan atau penjaga perdamaian. (VOA) 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending