KBR - Pejabat tinggi PBB untuk Timur Tengah mengatakan, Gaza memerlukan pembangunan besar-besaran. PBB juga mengusulkan untuk memperluas sistem PBB-Israel untuk mengimpor bahan bangunan ke dalam wilayah Palestina.
Robert Serry, Perwakilan PBB untuk urusan Timur Tengah, mengatakan ada indikasi bahwa volume pembangunan akan lebih besar tiga kali lipat dari pada pembangunan yang dilakukan setelah konflik Hamas-Israel pada 2009.
Ia mencatat sekitar 16.800 unit rumah telah hancur atau rusak parah, dan memengaruhi sekitar 100.000 warga Palestina. Selain itu, ia memperkirakan sebanyak 108 instalasi milik badan PBB untuk pengungsi Palestina telah rusak.
Menurut Robert, cara untuk mengirimkan bahan bangunan dalam jumlah besar, termasuk semen ke Gaza adalah dengan menjamin kebutuhan keamanan Israel.
Selama konflik, Israel menghancurkan puluhan terowongan lintas-perbatasan. Israel mengatakan pihaknya bersedia, pada prinsipnya, untuk mengurangi pembatasan perbatasan Gaza. Tetapi dengan syarat pihaknya mendapat perlindungan yang mencegah senjata atau barang yang digunakan militer, seperti semen untuk membangun terowongan dan bunker menuju Hamas.
Robert mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri blokade Gaza . Ia juga mendesak dewan keamanan PBB untuk menjamin keamanan yang dibutuhkan Israel. Menurutnya hal itu penting mengingat jumlah kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tingkat kebutuhan kemanusiaan belum pernah terjadi sebelumnya selama konfilk antara Israel dan Hamas.
Robert mengatakan sistem PBB-Israel untuk mengimpor bahan-bahan bangunan telah digunakan selama bertahun-tahun.
"Sistem ini telah terbukti bekerja, mencegah pengalihan bahan, memungkinkan keberhasilan pelaksanaan proyek penting, dan membangun kepercayaan," katanya.
"Rekonstruksi besarnya yang sekarang dibutuhkan hanya dapat diatasi dengan keterlibatan di skala Otoritas Palestina dan sektor swasta di Gaza, yang berarti jumlah yang lebih besar dari bahan yang diperlukan untuk memasuki Gaza." (abc)
Editor: Antonius Eko