VOA, Washington - Di Tiongkok usaha untuk memberantas korupsi kini disasarkan pada apa yang disebut “pejabat telanjang.” Julukan itu diberikan kepada kader-kader partai Komunis yang korup serta mengirim istri dan anak-anak mereka keluar negeri serta menyalurkan pendapatan mereka yang ilegal keluar Tiongkok.
Ini bukan isu baru, tetapi menjadi berita besar setelah politisi senior yang disasarkan dalam penyelidikan tertangkap basah menyembunyikan kekayaan mereka di luar negeri.
“Banyak anggota keluarga pejabat Tiongkok, mereka hidup mewah di luar negeri. Dengan gaji sebagai pejabat pemerintah, sulit untuk bisa hidup seperti itu, sehingga orang langsung bertanya apakah ini terkait dengan korupsi? Dari mana mereka memperoleh uang itu?” kata Zhu Jiangnan, profesor ilmu politik di Hongkong University.
Pemerintah berusaha menjabarkan masalah ini ke dalam angka, dan kawasan-kawasan di Tiongkok sudah menyelesaikan sebuah survei. Tetapi sejauh ini baru provinsi Guangdong yang berani melaporkan pihaknya berhasil menemukan “pejabat telanjang.”
Presiden Xi Jinping mendesak perubahan pada kader-kader dan memperingatkan remaja Tiongkok bahwa jadi pegawai negeri bukan karir untuk mencari kekayaan. Pendekatannya memperoleh pujian di Tiongkok.
Mempermalukan pejabat dihadapan publik telah memperbaharui perdebatan tentang betapa sedikitnya informasi yang dimiliki publik tentang kekayaan dan aset pejabat-pejabat pada umumnya.
Tiongkok masih harus menyusun sebuah hukum yang mewajibkan pejabat melaporkan kekayaan mereka meskipun seruan semacam itu sudah datang dari kelompok cendekiawan dan aktivis. (VOA)
Editor: Antonius Eko