Bagikan:

Partai Komunis Tiongkok Incar Kadernya yang Terlibat Korupsi

Di Tiongkok usaha untuk memberantas korupsi kini disasarkan pada apa yang disebut

INTERNASIONAL

Rabu, 20 Agus 2014 08:02 WIB

Author

Yoni Puspadi

Partai Komunis Tiongkok Incar Kadernya yang Terlibat Korupsi

korupsi, tiongkok


VOA, Washington - Di Tiongkok usaha untuk memberantas korupsi kini disasarkan pada apa yang disebut “pejabat telanjang.”  Julukan itu diberikan kepada kader-kader partai Komunis yang korup serta mengirim istri dan anak-anak mereka keluar negeri serta menyalurkan pendapatan mereka yang ilegal keluar Tiongkok.


Ini bukan isu baru, tetapi menjadi berita besar setelah politisi senior yang disasarkan dalam penyelidikan tertangkap basah menyembunyikan kekayaan mereka di luar negeri.


“Banyak anggota keluarga pejabat Tiongkok, mereka hidup mewah di luar negeri. Dengan gaji sebagai pejabat pemerintah, sulit untuk bisa hidup seperti itu, sehingga orang langsung bertanya apakah ini terkait dengan korupsi?  Dari mana mereka memperoleh uang itu?” kata Zhu Jiangnan, profesor ilmu politik di Hongkong University.


Pemerintah berusaha menjabarkan masalah ini ke dalam angka, dan kawasan-kawasan di Tiongkok sudah menyelesaikan sebuah survei.  Tetapi sejauh ini baru provinsi Guangdong yang berani melaporkan pihaknya berhasil menemukan “pejabat telanjang.”


Presiden Xi Jinping mendesak perubahan pada kader-kader dan memperingatkan remaja Tiongkok bahwa jadi pegawai negeri bukan karir untuk mencari kekayaan. Pendekatannya memperoleh pujian di Tiongkok.


Mempermalukan pejabat  dihadapan publik telah memperbaharui perdebatan tentang betapa sedikitnya informasi yang dimiliki publik tentang kekayaan dan aset pejabat-pejabat pada umumnya.


Tiongkok masih harus menyusun sebuah hukum yang mewajibkan pejabat melaporkan kekayaan mereka meskipun seruan semacam itu sudah datang dari kelompok cendekiawan dan aktivis. (VOA) 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending