Bagikan:

Media Lokal Nigeria Takut Laporkan soal Boko Haram

Jurnalis dalam keadaan bahaya, bisa diculik atau dibunuh sewaktu-waktu.

INTERNASIONAL

Kamis, 28 Agus 2014 01:42 WIB

Media Lokal Nigeria Takut Laporkan soal Boko Haram

Boko Haram, Nigeria, wartawan, kebebasan pers

KBR, Nusa Dua – Kekuatan kelompok militan Boko Haram di Nigeria terus menggurita. Baru-baru ini kelompok ini kembali mendeklarasikan Gwoza sebagai negara bagian Islam. Gwoza kini menjadi kota terbesar yang dikuasai Boko Haram. 


Menurut Edetaen Ojo, aktivis media dari Nigeria, jurnalis lokal di Nigeria tidak ada yang berani menulis soal Boko Haram. 


“Tidak ada yang tahu laporan seperti apa yang bakal membuat Boko Haram marah. Dengan cara apa pun, kita bisa kena masalah,” jelas Edetaen Ojo usai menjadi pembicara dalam Global Media Forum di Nusa Dua, Bali, Rabu (28/8/2014). 


“Tahun lalu, ada jurnalis yang didatangi di rumahnya, lalu dibunuh.”


“Boko Haram” dalam bahasa setempat artinya adalah ‘pendidikan Barat adalah terlarang’. Kelompok Islam militan ini terbentuk sejak 2002 dan meluncurkan serangan militer sejak 2009 untuk mewujudkan negara-negara bagian Islam. Ribuan orang tewas terutama di basis utama Boko Haram, yaitu di timur laut Nigeria, berjarak sekitar 10 jam perjalanan darat dari ibukota Nigeria, Abuja. Sejumlah wartawan tewas dan kantor-kantor media diserang oleh Boko Haram. 


“Pemerintah tidak melindungi jurnalis dari Boko Haram. Mereka tidak melakukan apa pun.”


Edetaen Ojo menambahkan, Pemerintah sempat mengklaim telah melakukan sesuatu untuk mencegah penyerangan Boko Haram. “Tapi jurnalis tidak bisa memverifikasi klaim itu,” jelas Edetaen Ojo. 


Populasi Nigeria terdiri dari mayoritas pemeluk agama Islam dan Kristen. Tapi isu soal Boko Haram bukan soal agama, tegas Ojo. 


“Banyak orang yang dibunuh Boko Haram itu orang Muslim. Orang Muslim takut pada mereka dan tidak merasa sepaham dengan Boko Haram,” kata Ojo seraya menambahkan kalau tidak ada yang tahu persis apa yang sebetulnya diinginkan kelompok militan ini. 


Sampai saat ini Pemerintah tidak mengeluarkan langkah yang berarti untuk menghentikan Boko Haram atau melindungi jurnalis yang meliput kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut. “Satu-satunya reaksi hanya mengutuk serangan tersebut. Tapi tidak ada perlindungan formal apa pun kepada siapa pun.”


Ojo mewanti Pemerintah untuk segera melakukan sesuatu. 


“Jika ini dibiarkan, Boko Haram bisa menguasai ibukota dan menyerang kapan saja. Dan ini yang tidak segera diatasi.”

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending