Bagikan:

Ini Rumah Sakit Teraman di Dunia untuk Merawat Ebola

KBR - Virus Ebola telah menewaskan lebih dari 700 orang di Afrika. Para pejabat kesehatan dunia mengatakan virus ini akan menimbulkan konsekuensi luar biasa jika menyebar.

INTERNASIONAL

Senin, 04 Agus 2014 13:54 WIB

Author

VoA

Ini Rumah Sakit Teraman di Dunia untuk Merawat Ebola

ebola, rumah sakit

KBR - Virus Ebola telah menewaskan lebih dari 700 orang di Afrika. Para pejabat kesehatan dunia mengatakan virus ini akan menimbulkan konsekuensi luar biasa jika menyebar.

Jadi mengapa warga Amerika Serikat yang tertular Ebola di Liberia diijinkan kembali ke tanah air? Karena Emory University Hospital yang merawat penderita Ebola adalah salah satu tempat paling aman di dunia untuk merawat penderita Ebola.

Tidak ada kesempatan bagi virus itu untuk menyebar di unit isolasi sangat aman di rumah sakit tersebut. Hal lain adalah petugas-petugas kesehatan Amerika yang telah mengambil resiko mengorbankan jiwa untuk bertugas di luar negeri, berhak mendapat perawatan terbaik yang mereka butuhkan.

Dr. Kent Brantly adalah orang pertama yang tertular Ebola dan dipulangkan dari Liberia ke Amerika pecan kemarin. Mitranya Nancy Writebol diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika CDC Dr. Thomas Frieden mengatakan kondisi Brantly tampaknya membaik dan sangat membesarkan hati melihat Brantly berjalan tanpa bantuan ketika keluar dari ambulans setibanya di Emory University Hospital. 

Frieden mengatakan ia memahami keprihatinan warga tentang Ebola dan peran petugas kesehatan publik untuk memastikan agar infeksi itu tidak menyebar. 

Unit perawat penyakit menular di Emory University Hospital didirikan 12 tahun lalu untuk merawat dokter yang jatuh sakit di CDC. Unit perawatan ini adalah 1 dari 4 unit serupa di Amerika yang dilengkapi dengan semua yang dibutuhkan untuk menguji, merawat, dan mencegah orang tertular virus-virus yang sangat berbahaya.

Tahun 2005 unit ini menangani pasien-pasien SARS. Tidak seperti Ebola, SARS dapat menyebar lewat batuk atau bersin penderita.

Fakta bahwa Ebola hanya menyebar melalui cairan tubuh, seperi darah, ludah, keringat dan urin. Penderita menunjukkan bahwa rumah sakit modern apapun yang menggunakan langkah-langkah pengawasan penyakit menular yang standar dan seksama. Cukup untuk menangani Ebola.

Namun Emory University Hospital tetap tidak mau mengambil resiko. Di dalam unit perawat penyakit menular pasien dipisahkan dari siapapun yang tidak mengenakan perlengkapan pelindung.

Pasien ditempatkan dalam ruang bertekanan udara negatif. Aliran udara bisa memasuki ruangan itu tetapi baru mengalir keluar setelah melalui saringan anti-kuman.

Seluruh uji laboratorium dilakukan di dalam unit itu dan para petugas dilatih khusus untuk menangani infeksi. Dinding-dinding kaca memungkinkan petugas di luar ruangan untuk mengamati pasien dan ada serambi untuk mengenakan pakaian khusus jika para petugas ingin memasuki ruangan pasien. Setiap perangkat yang telah digunakan dibuang di tempat yang aman dan di-dekontaminasi. 

“Anggota-anggota keluarga untuk sementara tidak diperkenankan menjenguk. Unit itu memiliki kaca jendela dan sistem komunikasi sehingga ada jarak 1-2 inchi satu sama lain,” kata Bruce Ribner, dokter yang akan merawat para pasien Ebola.

Sementara pakar penyakit menular yang akan merawat Brantly dan Writebol Jay mengatakan belum memberi penjelasan tentang kondisi keduanya. Keduanya digambarkan berada dalam kondisi kritis setelah tertular virus Ebola saat merawat pasien penderita Eboal di sebuah rumah sakit di Liberia, satu dari empat negara di Afrika Barat yang sedang dilanda wabah virus mematikan itu.

Belum ada pengobatan untuk virus Ebola yang menyebabkan demam parah dengan tingkat kematian mencapai 80-90 persen. Selama dirawat di Liberia, Kent Brantly bertahan dari transfusi darah termasuk antibody dari salah seorang pasiennya.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending