Bagikan:

Helikopter Bantuan untuk Pengungsi Irak Jatuh, Pilot Tewas

Sebuah helikopter Irak pembawa bantuan yang sangat diperlukan pengungsi Yazidi yang lari dari ekstremis Islamis di Irak utara jatuh dan menewaskan pilot serta mencederai beberapa penumpang di dalamnya.

INTERNASIONAL

Rabu, 13 Agus 2014 08:04 WIB

Author

Yoni Puspadi

Helikopter Bantuan untuk Pengungsi Irak Jatuh, Pilot Tewas

irak

VOA, Washington - Sebuah helikopter Irak pembawa  bantuan yang sangat diperlukan pengungsi Yazidi yang lari dari ekstremis Islamis di Irak utara jatuh dan menewaskan pilot serta mencederai beberapa penumpang di dalamnya.


Helikopter itu sebelumnya mengirim paket bantuan darurat dan menjemput sebagian pengungsi ketika jatuh.Pemimpin warga Yazidi, Vian Dakheel, termasuk diantara yang cedera. Penyebab jatuhnya pesawat itu belum diketahui.


Masyarakat internasional sedang  mengirim bantuan bagi ribuan etnis minoritas Yazidi yang terlantar tanpa cukup makanan dan air di Gunung Sinjar di Irak barat laut.


Pada saat yang sama Amerika membombardir  militan ISIS untuk mengusir mereka dari pengungsi dan mencegah mereka masuk lebih jauh ke seluruh Irak.


Sekjen PBB Ban Ki-moon menghimbau dunia untuk melindungi kaum minoritas yang melarikan diri dari militan ISIS. Ban mengatakan terkejut atas tindakan barbar ISIS ketika mereka merebut kota-kota di Suriah timur dan Irak barat.


Dengan bantuan pasukan Kurdi di wilayah itu, lebih dari 20 ribu pengungsi berhasil melarikan diri dari Sinjar dalam beberapa hari terakhir tapi ribuan lainnya masih terperangkap.


Selagi krisis kemanusiaan berlangsung di Irak utara, dukungan internasional meningkat bagi Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, yang ditunjuk hari Senin untuk membentuk sebuah pemerintahan baru di Bagdad.


Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan membentuk pemerintahan yang inklusif penting untuk melawan  militan ISIS, kelompok yang disebutnya ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan itu secara keseluruhan.


Amerika, Arab Saudi dan Iran juga menyampaikan dukungan baru bagi Abadi, untuk melawan Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang ingin memperpanjang delapan tahun kekuasaannya dengan masa jabatan ketiga. Maliki dipandang sebagai tokoh pemecah belah antara mayoritas Shiah dan minoritas Sunni.


Presiden Wilayah Kurdi Masoud Barzani dalam percakapan telepon dengan Wakil Presiden Joe Biden hari Selasa mengatakan siap bekerja sama dengan Abadi untuk menghadapi ancaman keamanan negara itu.


Menlu Amerika John Kerry mendesak Abadi membentuk kabinet baru secepatnya dan menjanjikan dukungan bagi Irak dalam perang melawan ISIS. (VOA) 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending