KBR - Pemerintah Guinea telah menutup perbatasan dengan Liberia dan Sierra Leone terkait dengan penyebaran virus Ebola yang telah menewaskan 959 orang di tiga negara. Guinea menyatakan menutup perbatasan untuk mencegah masyarakat luar untuk masuk ke negerinya. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Guinea, Remy Lamah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyebaran virus Ebola pada 8 Agustus lalu sebagai keadaan darurat global. Guinea, Sierra Leone dan Liberia menyatakan kondisi darurat dari penyebaran virus dalam tingkat yang berbeda-beda. Penyebaran terbesar di Guinea terjadi di kawasan dekat perbatasan dengan Liberia dan Sierra Leone.
Beberapa minggu terakhir, negara di seluruh dunia menghimbau para penduduknya untuk tidak bepergian ke negara-negara yang terjangkit virus tersebut. Ebola juga telah menyebar ke Nigeria, yang menyebabkan dua orang meninggal. Jumlah kasus Ebola yang tercatat WHO sebanyak 1779 kasus. Laporan terbaru pada 5 dan 6 Agustus sejumlah 68 kasus dengan 29 korban jiwa. Sudah termasuk 26 kasus baru di Sierra Leone dan 38 kasus di Liberia.
Ebola Virus pertama kali ditemukan di Republik Demokorasi Kongo pada 1976. Para ahli mengatakan penyebaran kali ini diduga berawal di Guinea, tempat yang sebelumnya tidak pernah terjangkit. Virus Ebola menyebar sesama manusia melalui cairan tubuh. (BBC)
Editor: Quinawaty Pasaribu
Guinea Tutup Perbatasan dengan Liberia dan Sierra Leone
KBR - Pemerintah Guinea telah menutup perbatasan dengan Liberia dan Sierra Leone terkait dengan penyebaran virus Ebola yang telah menewaskan 959 orang di tiga negara.

INTERNASIONAL
Minggu, 10 Agus 2014 15:00 WIB


Ebola, Guinea, Liberia, Sierra Leone, virus
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai