KBR – Gencatan senjata antara Israel dan Palestina di perbatasan Gaza hancur di hari Selasa (19/8) waktu setempat setelah serangan kembali dilakukan oleh kedua belah pihak. Kelompok militan Palestina menembakkan sejumlah roket ke Israel dan dibalas dengan serangan udara. Dilansir dari Reuters, petugas kesehatan setempat mengatakan serangan ini menewaskan tiga orang yang diantaranya adalah seorang wanita dan anak kecil.
Mesir yang menjadi penengah perundingan gencatan senjata abadi Israel dan Palestina tampaknya tidak bisa mencapai keputusan final dalam waktu dekat ini. Pasalnya, delegasi Israel meninggalkan perundingan damai di Kairo setelah mendapatkan perintah dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Israel menganggap Hamas telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
Sejumlah roket ditembakkan dari wilayah Gaza delapan jam sebelum gencatan senjata berakhir. Puluhan roket ini menarget sejumlah kota di Israel dan satu rudal sebuah lahan terbuka di wilayah Tel Aviv. Serangan ini menyebabkan beberapa kerusakan tapi tidak menimbulkan korban. Hamas membantah pihaknya terlibat dalam serangan yang dianggap Israel sebagai pelanggaran perjanjian.
Hingga saat ini Mesir terus-terusan berjuang untuk mengakhiri konflik Gaza yang sudah terjadi selama kurang lebih 5 minggu. Selain itu, Mesir juga berusaha untuk mencapai kesepakatan yang akan membuka jalan masuk bagi bantuan rekonstruksi di wilayah berpopulasi 1,8 juta jiwa dimana ribuan rumah telah hancur.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sekitar 2.019 orang tewas di Gaza dalam pertempuran yang berlangsung dari tanggal 8 Juli. Mayoritas korban tewas adalah warga sipil. Pertempuran ini juga menyebabkan tewasnya 64 tentara dan tiga warga sipil di Israel. (reuters)
Editor: Antonius Eko